Peristiwa Gantung diri di Tambakrejo, Diduga Akibat Sakit Menahun dan Tak Kunjung Sembuh

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Ada lagi, warga di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri (kendhat, Jawa red).

Kali ini, korban gantung diri Rasemi (79), warga Dusun Ngembak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, Senin (3/9/2018), sekira pukul 05:45 Wib. Gantung diri di pohon jati dengan menggunakan tali kain warna merah.

Korban ditemukan pertama kali oleh Eko Basuki (30), pekerjaan tani, yang beralamatkan di Dusun Ngembak, Desa Tambakrejo, RT 018, RW 006, Kecamatan Tambakrejo, yang juga masih tetangga korban.

Diketahuinya korban gantung diri itu, berawal saat Eko Basuki (30), usai bangun tidur pagi itu, dia keluar rumah dan duduk-duduk santai di teras rumahnya itu.

Tak lama kemudian, saksi berjalan-jalan di sekitar rumahnya. Saat itu, dia melihat melihat ada orang yang nampak bersandar di pohon jati yang ada di kebun milik Jaman (54). Setelah dilihat lagi, orang tersebut kok masih ada di situ dan tak pindah ke tempat lain. Karena curiga, dia kemudian mendatangi orang yang bersandar itu.

Alangkah kagetnya, ternyata orang yang bersandar itu adalah Rasemi (79), yang saat itu diketahui sedang gantung diri. Mengetahui hal itu, saksi lamgsung berlari untuk menyampaikan kejadian itu kepada orang tuanya dan juga menyampaikan kabar duka itu kepada keluarganya serta ke perangkat desa setempat yang akhirnya laporannya diteruskan ke Mapolsek Tambakrejo.

Sementara itu, Kapolsek Tambakrejo AKP Mochtarom,SH, kepada rakyatnesia.com membenarkan adanya kejadian gantung diri di wilayahnya itu. Rasemi (79), warga Dusun Ngembak, Desa Tambakrejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, nekad gantung diri, Senin (3/9/2018), sekira pukul 05:45 Wib.

Kapolsek bersama anggotanya langsung mendatangi ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), menanyai saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti atas kejadian nahas tersebut.

“Menurut penuturan keluarga korban, selama ini korban mengidap penyakit hipertensi alias sakit darah tinggi yang sudah menahun dan tak kunjung sembuh,” tegas AKP Mochtarom.

Dari hasil pemeriksaan korban, berhasil dicatat ciri-ciri korban, panjang mayat 160 cm, berat badan 65 kg, rambut beruban, kulit sawo matang, Leher terdapat bekas jeratan tali kain warna merah, panjang tali simpul ke tali mati 27 cm, panjang tali mati ke tanah 120 cm. Dengan posisi mayat menggantung di pohon jati dan kaki lurus membujur dan menempel di tanah.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, di tubuh korban tak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan sehingga korban dinyatakan meninggal dunia murni karena gantung diri,” ungkapnya.

Pihak keluarga korban tak mengijinkan mayat di otopsi, sehingga pihak Mapolsek Tambakrejo meminta keluarga korban untuk membuat surat pernyataan bermaterai. Setelah itu, jasad korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk langsung dikebumikan.

Datang ke TKP dan ke rumah duka, Kapolsek Tambakrejo AKP Mochtarom,SH, Kanit Reskrim Polsek Tambakrejo Aiptu Diyono, KA SPK Polsek Tambakrejo Aiptu Joko Eko, Mantri Kesehatan Puskesmas Tambakrejo Agus, Kepala desa Tambakrejo Pujiono dan warga sekitar.

**(Yan/Red)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar