Tertarik Sinau Bareng, Jurnalis Bondowoso Bersilaturahmi Ke Kediaman Ketum KJJT, di Surabaya
SURABAYA (RAKYATNESIA) – Ketua Umum (Ketum) Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT). S.Ade Maulana memperoleh perhatian dari para jurnalis dari wilayah Kabupaten Bondowso, Jawa timur. Hal itu terbukti dengan adanya kunjungan para awak media di kediamanya yang berada di Surabaya, Sabtu (23/4/2022) lalu.
Kunjungan beberapa wartawan dari Bondowoso itu disambut hangat oleh Ketua KJJT S. Ade Maulana yang didampingi Penasehat KJJT Raden Arianto Suseno. Kunjungan mereka menunjukan bahwa organisasi perkumpulan KJJT sangat bermanfaat dan dibutuhkan bagi rekan jurnalis di daerah-daerah.
Tidak hanya menjalin silaturahmi dan saling memperkenalkan diri. Akan tetapi, kunjungan para jurnalis dari Bondowoso di Bulan Suci Ramadhan 1443 Hiriyah ini, diharapkan mempu menumbuhkan rasa persatuan dan solidaritas sesama profesi. Hal itu disampaikan perwakilan jurnalis Bondowoso Iwan Haryanto tersebut.
“Kunjungan kami di kediaman Ketum KJJT adalah menjalin silaturrahmi dan saling memperkenalkan diri. Kita berempat tertarik dengan program yang dijalankan KJJT. Sinau (Belajar) bareng dan memahami tentang etika jurnalistik,” ujar pria yang menulis di media online info pol itu.
Lanjut Iwan Hariyanto, Sinau bareng adalah sebuah program yang memang kami butuhkan. Dimana, pihaknya tertarik Sinau Bareng jurnalistik karena dengan kegiatan tersebut jurnalis bisa menimba ilmu tentang pendidikan jurnalistik.
“Sekilas kami baca tentang KJJT bahwa di dalamnya ada pendidikan jurnalistik dan kegiatan sosial. Setelah kami datang tidak hanya mendapat ilmu, namun kami juga mendapat siraman rohani tentang keagamaan,” katanya.
Ditambahkannya, jadi menurut kami sangat tepat jika kami dari Kabupaten Bondowoso ini diijinkan untuk bergabung dan mengembangkan program sinau (belajar) bareng.
“Berharap dengan pendidikan jurnalistik yang di KJJT ini, kami bisa lebih profesional. Sehingga karya tulis kami tidak lepas dari kaidah-kaidah jurnalistik yang berpedoman pada kode etik jurnalistik dan Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers,” tambahnya.
Selain itu, kata Iwan. Siraman rohani yang disampaikan langsung oleh Penasehat KJJT yaitu Raden Arianto Suseno yang dikenal dengan Gus Yanto. Sangat bermanfaat bagi kami yang seharusnya tak lepas dari sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa.
“Kami juga diajak juga mendoakan makam para wali di pemakaman Setono Botoputih, makam yang di kenal sebagai Cagar Budaya di jalan Pegirian Surabaya,” kata Iwan.
“Jurnalis memiliki andil yang cukup besar dan ikut serta membangun Bangsa dan Negara ini dalam hal berdemokrasi. Namun kita harus terus belajar untuk menimba ilmu pengetahuan, sehingga mampu meningkatkan kapasitas dalam hal meulis dan menyajikan berita yang menjadi konsumsi masyarakat tersebut,” ujar S. Ade Maulana, dihadapan jurnalis Bondowoso tersebut.
Lanjut Bang Ade, di KJJT banyak wartawan senior yang terpercaya karena mereka memiliki segudang ilmu yang bisa diserap dalam program belajar atau yang biasa disebut Sinau bareng jurnalistik.
Ditambahkan, selain sinau bareng jurnalistik, kita bersama-sama dapat mengamati apa yang sedang terjadi dan berusaha menghadirkan solusi. Salah satu upaya untuk memastikan agar media masa tetap eksis dan berjalan pada koridor serta aturan yang sebenarnya.
“Jurnalis tugasnya adalah menulis, roda organisasi KJJT ini, mengajak rekan-rekan jurnalis lebih banyak belajar khususnya dari segi penulisan dan belajar etika,” kata Bang Ade menegaskan.
Tidak hanya itu, meski masih seumur jagung KJJT, namun KJJT bisa menjadi sebuah wadah kalangan insan pers untuk bisa menimba ilmu bareng-bareng tentang jurnalis.
Masih menurut Bang Ade, Virus KJJT adalah sebuah organisasi kewartawanan yang menjadi lembaga yang peduli dengan pendidikan jurnalis dengan kegiatan Sinau bareng yang di telah digelar di daerah-daerah.
“Teruslah kita menimba ilmu, Jadikan profesi juenalis kita imi benar-benar profesi yang membanggakan dan bermanfaat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” Kata Bang Ade sambil berharap.
**(Sumber: Humas KJJT/Red).