Sinau Agama bareng Mensegneg Pratikno dan KH Anwar Zahid, di Dolokgede
BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sinau bareng Menteri Sekretaris Negara RI (Mensesneg RI) Pratikno yang pernah dilaksanakan di hari raya 1436 H/2015 M silam, kini juga dilaksanakan di hari raya Idul fitri 1437 H atau yang bertepatan dengan tahun 2016 M ini.
Hanya saja, tahun lalu Sinau bareng dilaksanakan siang hari yang bertempat di GOR (Gedung Olahraga) Dolokgede, kini Sinau bareng dilaksanakan di Halaman Masjid Ar rahman Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Kamis (07/07/2016) malam.
Ada yang beda, jika tahun lalu dilaksanakan dengan diskusi antara audiens dengan Mas Tek – demikian Mensesneg Pratikno, biasa disapa – dengan menerima berbagai saran, masukan dan usulan, namun dalam acara sinau bareng tersebut. Kini, acara sinau bareng dikemas dalam kegiatan keagamaan yaitu acara halal bihalal yang diisi dengan pengajian agama islam yang disampaikan KH Anwar Zahid dari Simorejo, Kanor, Bojonegoro.
Sinau bareng kali ini mengambil thema Sinau Agama, Mbagun Desa, Nguatno Negara. Acara ini mengarah pada sebuah pesan yang disampaikan oleh Mensesneg kepada masyarakat untuk berhalal bihalal guna menyambung tali silaturahmi. Juga memberikan isyarat untuk memberdayakan sebuah masjid dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti halnya dengan pemberdayaan Masjid Ar Rahman itu.
“Masjid tidak hanya untuk beribadah saja, akan tetapi di jaman Nabi Muhammad SAW, masjid juga dijadikan sebagai tempat keagamaan juga mejadi tempat untuk kegiatan sosial kemasyarakatan,” tegas pria yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM tersebut, Kamis (07/07/2016).
Masih menurut Mas Tek, lewat kesempatan yang berbahagia ini, dia memperkenalkan masjid Ar rahman Dolokgede yang memiliki nilai ekonominya, yaitu dengan memanfaatkan sekeliling masjid untuk ternak lele. Setelah lele dirawat kemudian bisa dipanen maka duitnya bisa dipakai untuk membiayai operasional masjid Ar rahman tersebut.
Lebih lanjut Mas Tek mengatakan, kegiatan halal bihalal merupakan kegiatan yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ajang silaturahmi. Dengan kuatnya jalinan silaturahmi tersebut maka kesatuan dan persatuan akan makin kuat .
Ditambahkan, dengan sinau ilmu agama, maka kita akan menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab sehingga mau bersama-sama membangun desa. Jika desa-desa semakin maju dan rakyatnya sejahtera maka negara juga semakin kuat atau istilah Jawanya ‘Biso Nguatno Negoro’.
Sementara itu, KH Anwar Zahid dalam ceramahnya berbicara tentang hikmah puasa dan terciptanya keimanan dan ketaqwaan usai digembleng di bulan suci ramadhan. Juga membahas tentang arti pentingnya berhalal bihalal dan saling memaafkan di hari raya idul fitri ini. Agar semua kembali ke fitri alias bersih dari dosa-dosa seperti halnya dengan bayi yang baru lahir.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M. Herry subagyo, Camat Tambakrejo Ngasiaji, Kapolsek Tambakrejo AKP Muhtarom, kepala Desa Dolokgede Nunuk Sri Rahayu dan undangan lainnya. **(Kis/Yanto).