Rumah Seorang Ketua RT Miskin di Kedungbondo, Balen Ini, Nyaris Ambruk. Akibat Tak Dapat Bantuan, Rumahnya Dirobohkan Sendiri
BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Pelaksanaan pembagunan infrastruktur di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang dilaksanakan dalam pemerintahan Bupati Bojonegoro DR Hj Anna Mu’awanah – Wakil Bupati Bojonegoro Drs H Budi Irawanto, menggeliat, di 2 (dua) tahun berjalan ini.
Kepeduliaan terhadap warga miskin dengan Program Bedah rumah juga telah berlangsung dalam 2 tahun anggaran dengan menggunakan dana dari proram APBD Kabupaten Bojonegoro, melalui Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro.
Namun, hingga kini masih saja ada warga miskin yang belum tersentuh program bedah alias rehab rumah itu. Salah satunya adalah rumah milik Ghozali (47) seorang warga Dusun Kedung, Desa Kedungbondo RT 014, RW 002, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur.
Rumah Ghozali yang berada di bantaran Bengawan Solo itu, akhirnya dirobohkan sendiri dengan dibantu warga sekitar akibat rumahnya itu, sudah nyaris roboh (doyong, Jawa red).
“Rumah sudah saya robohkan dengan dibantu warga sekitar, hari Minggu tanggal 6 September 2020 lalu. Saya takut rumah itu roboh dan menimpa saya sekeluarga sehingga saya robohkan saja,” ungkap Ghozali dengan didampingi istrinya bernama Yuli itu serius.
Kepada rakyatnesia.com Jali – demikian Ghozali akrab disapa – setelah dirobohkan, diapun tak punya biaya untuk membuat rumah lagi, sehingga Jali sekeluarga menempati rumah utama semi permanen dengan ukuran 4 x 6 meter dan itupun kondisinya sudah rusak berat dan perlu juga segera diperbaiki.
Jali yang sehari-hari jualan tembakau Rajang Jawa yang dipakai rokok, dengan cara berkeliling itu, sudah berkali-kali mengadukan kesulitanya kepada kepala desa Kedungbondo dan perangkat desa setempat, namun hingga rumah itu dirobohkan tak ada tanggapan sama sekali dari pemdes setempat.
Jali yang juga Ketua RT 014 itu, sudah kehabisan akal dan tak punya solusi sehingga rumahnya dirobohkan saja, daripada nanti roboh sendiri dan mengancam keselamatan keluarganya atau tetangga sekitarnya.
“Nyuwun tulung mas, disampaikan ke Pemerintah, agar orang yang miskin seperti saya ini, dibantu untuk mendirikan rumah kami lagi. Walaupu tidak bagus, yang penting bisa saya ditempati untuk sekeluarga,” kata Jali menegaskan.
Masih menurut Jali, saya punya rumah semi permanen untuk rumah utama dan rumah dari bambu untuk rumah dapur. Rumah utama masih bisa ditempati walaupun sudah rusak dan yang sudah dibongkar itu rumah untuk dapur.
“Karena rumah utama kecil yang dihuni oleh saya, istri dan 2 anak saya, kondisinya sangat sempit. Sehingga, saya berharap ada uluran tangan dari desa atau dari pemerintah untuk dapatnya saya dibantu mendirikan kembali rumah dapur itu,” katanya berharap.
Kepala desa Ahmad Fauzi saat dikonfirmasi menyatakan, jika pihak Pemerintah Desa Kedungbondo tak memiliki anggaran untuk melaksanakan bedah rumah warganya.
Sementara Camat Balen Nanik Lusetiyani menyatakan jika dirinya hendak melihat dulu kondisi rumah yang informasinya nyaris ambruk dan sudah dirobohkan sendiri oleh pemiliknya itu.
“Saya tak lihat dulu kondisinya, nanti saya bicarakan dengan Pemdes Kedungbondo untuk penanganannya,” kata Camat Balen Nanik Lusetiyani, Jum’at (11/9/2020) lalu.
**(Kis/Red).