JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta
masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan Pemilu
2019 yang bakal dihelat pada 17 April mendatang. Jangan bersikap tidak memilih
alias golput sebab hukumnya haram.
“MUI minta masyarakat Indonesia harus menggunakan hak pilihnya,” ujar
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Muhyiddin
Junaidi, di Kantor Wakil presiden, Jakarta, Senin (25/3/2019).
“Haramnya golput telah diatur dalam fatwa MUI tahun 2014 silam. Bahwa
Golput itu haram hukumnya,” kata Ketua
Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI Muhyiddin Junaidi,
serius.
Ia menambahkan agama pun telah
melarang golput. Sebab, bagaimana pun suatu negara harus memiliki pemimpin.
Muhyiddin tak memungkiri bahwa tak ada satu pun pemimpin yang
ideal di dunia ini termasuk sejumlah negara maju pun seperti China, Rusia, dan
Amerika Serikat. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan
hak pilihnya untuk memilih pemimpin.
“Kalau kita tidak gunakan hak pilih kita kemudian
terjadi chaos itu kesalahan Anda,” ucap Muhyiddin.
Lebih lanjut dia juga meminta agar perbedaan pilihan dalam pemilu tak menjadi
ajang memecah belah di antara masyarakat.
Dia berkata perbedaan adalah sunatullah. Semua pihak yang
berkontestasi harus siap kalah dan menang. Tapi jangan sampai
terpecah belah.
Ia mengatakan jika pelaksanaan
pemilu sampai menimbulkan perpecahan hanya akan menimbulkan malu bagi masyarakat
Indonesia sendiri.
“Kalau gara-gara pilpres berkelahi kan malu. Menampar
muka bangsa Indoensia khususnya umat Islam. Katanya negara muslim terbesar tapi
beda pilihan ribut itu kasihan,” tuturnya.
“Sampaikan ke masyarakat luas bahwa MUI insyaallah
mendoakan pilpres berjalan lancar, tidak ada ribut, siap kalah, dan siap
menang,” imbuh Muhyiddin.
Pemilu presiden dan pemilu legislatif kali ini digelar secara
serentak. Ini pertama kali, Indonesia menyelenggarakan Pilpres dan Pileg
digelar serentak dalam satu paket Pemilu 2019.
*) Artikel ini sebelumnya sudah tayang di: CNN Indonesia