Kontroversi: Israel Tangkap dan Menelanjangi Anak-anak di Stadion Gaza
rakyatnesia.com – Pasukan militer Israel memicu kontroversi setelah menangkap dan menelanjangi setidaknya dua anak laki-laki di Stadion Yarmouk, Kota Gaza utara.
Beberapa video yang beredar di media sosial menunjukkan dua anak laki-laki yang ditahan bersama sejumlah pria dewasa, kemudian ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam.
Dalam video lain, kedua anak tersebut terlihat mengangkat tangan ke atas kepala dan berjalan dalam satu baris bersama para pria dewasa.
Meskipun tidak dapat diverifikasi kapan video tersebut diambil, hasil geolokasi rakyatnesia menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di Stadion Yarmouk, Kota Gaza, yang juga dilaporkan oleh organisasi hak asasi manusia (HAM) Euro-Med sebagai lokasi penahanan warga Palestina.
rakyatnesia.com sudah menghubungi Pasukan Pertahanan Israel pada Selasa (26/12) malam untuk meminta keterangan, namun belum ada tanggapan hingga saat ini.
Sejak beberapa pekan terakhir, ratusan pria Palestina ditahan oleh pasukan Israel. Mereka dikumpulkan di satu wilayah luas dan ditelanjangi serta diikat tangan dan matanya.
IDF beralasan penahanan itu dilakukan untuk memastikan bahwa warga Palestina tersebut tidak membawa bahan peledak.
Namun, selain laki-laki, tentara Israel juga menahan perempuan dan anak-anak. Hal itu terlihat dalam beberapa video yang beredar di media sosial baru-baru ini.
Dalam sebuah klip, tampak tiga perempuan berpakaian lengkap ditutup matanya dengan kondisi tangan terikat di belakang punggung. Mereka duduk di rumput di depan gawang sepak bola berbendera Israel.
Sejumlah kendaraan militer dan buldoser pun tampak di seluruh area stadion.
Menurut Euro-Med, warga Palestina yang ditahan itu berasal dari lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza.
“Laki-laki Palestina, termasuk anak-anak berusia 10 tahun dan orang lanjut usia di atas usia 70 tahun, dipaksa menanggalkan semua pakaian mereka kecuali pakaian dalam dan berbaris dengan cara yang memalukan di depan para perempuan yang ditahan di stadion yang sama,” bunyi laporan Euro-Med, seperti dikutip Sumber.
Setidaknya 20.915 warga Gaza tewas sejak agresi Israel dimulai 7 Oktober lalu.