Emmanuel Macron Tekankan Gencatan Senjata Permanen di Gaza Dalam Percakapan Telepon dengan Netanyahu
rakyatnesia.com – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza dalam percakapan teleponnya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Seruan ini disampaikan oleh Macron dalam konteks krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah Palestina.
Dilansir oleh AFP dan Al Arabiya pada Kamis (28/12/2023), percakapan telepon antara Macron dan Netanyahu terjadi pada Rabu (27/12) waktu setempat.
Kantor kepresidenan Prancis mengungkapkan bahwa Macron menegaskan permintaan “gencatan senjata abadi” di Jalur Gaza saat berbicara dengan Netanyahu.
“Dalam beberapa hari mendatang, Prancis akan bekerja sama dengan Yordania untuk melaksanakan operasi kemanusiaan di Gaza,” demikian bunyi pernyataan dari kantor kepresidenan Prancis.
Meskipun Macron dan Netanyahu telah lama menjadi sekutu, percakapan tersebut mencerminkan kekhawatiran mendalam Macron terhadap kematian warga sipil dan kondisi darurat kemanusiaan yang melanda wilayah Gaza.
Dalam percakapan telepon itu, Macron juga menekankan pentingnya langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina di wilayah Tepi Barat dan mencegah pembangunan permukiman baru yang telah direncanakan.
Secara terpisah, kantor PM Israel melaporkan bahwa dalam percakapan telepon itu, Netanyahu berterima kasih kepada Macron atas “keterlibatan Prancis dalam membela kebebasan navigasi dan kesediaan untuk membantu memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon”.
Perang pecah ketika kelompok Hamas menyerang wilayah Israel secara mengejutkan pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan itu.
Lebih dari 240 orang lainnya disandera dan ditahan di Jalur Gaza, dengan menurut otoritas Israel, lebih dari 100 sandera telah dibebaskan sedangkan sedikitnya 129 sandera lainnya masih ditahan oleh Hamas.
Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas, dan membalas dengan pengeboman tanpa henti yang disertai operasi darat terhadap Jalur Gaza.
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel.
Sebanyak 55.243 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan-serangan Israel tersebut.