RS Al-Ahli di Gaza Terhenti Operasional Akibat Serangan Israel
rakyatnesia.com – Rumah Sakit Al-Ahli, salah satu rumah sakit yang masih beroperasi di Jalur Gaza utara, terpaksa berhenti beroperasi pada hari Selasa (19/12) setelah diserang oleh pasukan Israel.
Direktur RS Al-Ahli, Fadel Naim, mengungkapkan bahwa serangan tersebut tidak hanya merusak fasilitas rumah sakit, tetapi juga menyebabkan penangkapan terhadap dokter, staf medis, dan pasien.
“Pasukan Israel menyerang rumah sakit dan melakukan penangkapan terhadap dokter, staf medis, dan pasien. Sebagian besar halaman rumah sakit juga mengalami kerusakan parah,” ungkap Naim kepada AFP. Akibat dari serangan ini, RS Al-Ahli tidak dapat berfungsi lagi dan tidak dapat menerima pasien ataupun korban luka.
Naim menambahkan bahwa setidaknya empat orang yang terluka akibat tembakan Israel pada hari Senin sebelumnya telah meninggal pada hari Selasa setelah mengalami luka serius dalam serangan terhadap RS Al-Ahli.
Informasi kami, ada puluhan korban luka di jalan-jalan sekitarnya, katanya.
Seorang petugas medis yang kemudian dibebaskan menceritakan kepada AFP tentang apa yang dialami para tahanan di tangan tentara Israel.
“Mereka menutup mata kami dan mengikat kami…. Kami diikat selama lebih dari sembilan jam dalam cuaca dingin,” kata petugas medis Mohammad Araj kepada AFP setelah dibebaskan.
“Mereka menyiksa siapa pun yang mereka inginkan. Kami kerap mendengar jeritan saat mata kami ditutup. Kami tidak tahu apa yang mungkin terjadi pada kami, apakah kami akan dibunuh atau dibiarkan hidup,” ujarnya.
Ketika dihubungi, pihak militer Israel tidak memberikan komentar atas tuduhan tersebut.
Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober.
Militer Israel menuduh Hamas memiliki terowongan di bawah rumah sakit dan menggunakan fasilitas medis sebagai pusat komando untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap Israel. Tuduhan ini dibanttah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Al-Ahli, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptist atau Ahli Arab, sebelumnya telah rusak parah akibat ledakan di tempat parkir mobilnya pada tanggal 17 Oktober, yang mengakibatkan sedikitnya puluhan korban jiwa.
Kelompok Hamas dan Jihad Islam menuduh Israel bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Israel membantahnya dan menyalahkan roket Jihad Islam yang disebutnya telah salah sasaran.
Pasukan Israel sebelumnya juga telah menyerbu fasilitas medis lainnya di Gaza, termasuk Al-Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, yang kini berfungsi dengan kapasitas minimal dengan tim yang sangat kecil.
Bulan lalu, rumah sakit Al-Shifa menjadi fokus operasi militer Israel yang diperluas sebagai bagian dari perang melawan Hamas.