Presiden Israel Minta Dukungan UEA untuk Bebaskan Sandera dari Hamas
rakyatnesia.com – Presiden Israel, Isaac Herzog, memohon kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, untuk menggunakan “kekuatan politiknya” guna membantu membebaskan seluruh warga Israel yang ditahan oleh kelompok Hamas di Gaza.
Permintaan ini diajukan saat pertemuan mereka di Dubai pada Kamis (30/11) waktu setempat, seperti yang diumumkan oleh kantor media kepresidenan Israel.
Dalam pernyataannya, Herzog mengajak Sheikh Mohamed untuk menggunakan seluruh kekuatan politiknya guna mendorong dan mempercepat pemulangan para sandera.
Israel juga mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan UEA untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, membangun rumah sakit lapangan di perbatasan Rafah, Gaza, dan membantu pemindahan anak-anak yang terluka dari Gaza untuk menerima perawatan medis di UEA.
Herzog, yang perannya sebagian besar bersifat seremonial dan tidak memiliki kekuasaan eksekutif, berada di negara Teluk tersebut untuk menghadiri pertemuan puncak iklim PBB, yang dikenal sebagai COP28, yang berlangsung dari 30 November hingga 12 Desember mendatang.
Ini adalah perjalanan luar negeri pertama Herzog sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Hamas, yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan warga asing. Dalam serangan itu, Hamas juga menyandera sekitar 240 orang.
Negara-negara Teluk lainnya, Qatar, dan Mesir, telah menjadi penengah antara Israel dan Hamas untuk pembebasan sandera, yang sejauh ini telah membebaskan 99 warga Israel dan orang asing.
Adapun Israel telah membebaskan 210 tahanan Palestina sebagai imbalan pembebasan sandera Israel oleh Hamas.
Laporan kantor berita resmi UEA mengatakan kedua presiden membahas hubungan antara negara mereka dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Herzog diundang untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut oleh Sheikh Mohamed awal tahun ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga diundang untuk hadir. Sebelumnya, Israel berencana mengirimkan delegasi besar sekitar 1.000 orang, kata seorang pejabat.
Namun, delegasi tersebut kini akan lebih kecil, kata pejabat tersebut, seraya menyebutkan bahwa beberapa dari mereka yang ikut serta dalam delegasi tersebut telah dipanggil untuk tugas militer cadangan.
UEA adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Negara-negara Timur Tengah telah membangun hubungan dekat sejak hubungan resmi terjalin pada tahun 2020 di bawah Perjanjian Abraham yang ditengahi Amerika Serikat.