Berita

Biden Optimis Kesepakatan Pembebasan Sandera dengan Hamas Akan Terlaksana

rakyatnesia.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yakin bahwa kesepakatan pembebasan sandera yang sedang dinegosiasikan dengan Hamas di Jalur Gaza akan berhasil.

Otoritas Israel sebelumnya melaporkan lebih dari 240 orang, termasuk warga negara AS, yang disandera oleh Hamas sejak serangan pada 7 Oktober lalu.

Meskipun Biden tidak memberikan rincian spesifik mengenai kesepakatan tersebut, beliau menyatakan optimisme. “Saya telah berbicara dengan orang-orang yang terlibat (dalam negosiasi) setiap hari.

Saya meyakini hal itu akan terjadi, tapi saya tidak ingin menjelaskannya secara detail,” ucap Biden kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya tentang kesepakatan akhir antara Israel dan Hamas.

Ketika ditanya apakah dirinya mempunyai pesan untuk keluarga para sandera, Biden menjawab: “Bertahanlah. Kami akan datang.”

Baca Juga  Kisah Bursa Transfer Serie A : Nakata, Sebuah Lompatan Keyakinan di Perugia

Sedikitnya sembilan warga negara AS dan satu orang yang memiliki izin tinggal tetap di AS, termasuk di antara 240 orang yang kini disandera Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya di Jalur Gaza. Para sandera itu diculik saat Hamas menyerang Israel sebulan lalu dan dibawa ke daerah kantong Palestina itu.

Serangan Hamas yang melibatkan penyerbuan besar-besaran oleh ratusan militan bersenjata ke Israel bagian selatan dan serangan ribuan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza itu dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar warga sipil.

Baca Juga  Victoria Secret Fashion Show 2024: Siapa Supermodel Terkaya di Panggung Peragaan Busana Tahun Ini?

Serangan Hamas itu tercatat sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.

“Saya tidak bisa menatap mata Anda dan memberi tahu Anda berapa banyak sandera yang masih hidup,” ucap penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, dalam konferensi pers pada Senin (13/11) waktu setempat, saat membahas soal kondisi para sandera Hamas.

Biden berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Selasa (14/11) waktu setempat. Percakapan telepon itu, menurut Gedung Putih, membahas ‘secara panjang lebar soal upaya-upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan para sandera yang ditahan Hamas, termasuk banyak anak-anak dan sejumlah warga Amerika’.

Qatar, dalam pernyataannya, menyerukan agar Israel dan Hamas menerima tawarannya untuk menjadi mediator agar bisa segera tercapai kesepakatan soal pembebasan para sandera.

Baca Juga  Memperkenalkan Pusat Baru untuk Sumber Global Daring di Indonesia

AS telah berulang kali meminta jeda pertempuran untuk memfasilitasi pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

Gedung Putih mengatakan pekan ini bahwa penasihat utama Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, akan berangkat ke kawasan tersebut, terutama ke Qatar, untuk membahas masalah para sandera. Qatar diketahui juga menjadi lokasi kantor politik Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Serangan Hamas mendorong Israel melakukan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat untuk memburu kelompok militan Palestina tersebut.

Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 11.300 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Israel.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button