Berita

Rumah Sakit Gaza Terpukul Akibat Serangan, 15 Fasilitas Kesehatan Tak Berfungsi

rakyatnesia.com – Serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel di Gaza terus mengenai fasilitas kesehatan, mengakibatkan 15 rumah sakit tak lagi beroperasi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat total 35 rumah sakit di Gaza.

Dr. Ahmed Al-Mandhari, Direktur WHO untuk Mediterania Timur, mengungkapkan bahwa sekitar 15 rumah sakit di Gaza saat ini tidak dapat berfungsi, baik karena langsung diserang oleh Israel atau karena kekurangan bahan bakar yang vital.

“Serangan langsung dan kekurangan bahan bakar telah membuat rumah sakit-rumah sakit ini tidak dapat menjalankan operasinya,” ujarnya.

Dalam dua hari terakhir, banyak rumah sakit di Gaza telah terpaksa menutup layanan mereka karena krisis bahan bakar yang mengancam kelangsungan pengobatan dan perawatan pasien.

Sementara rumah sakit lain yang tersisa di Jalur Gaza disebut masih berfungsi sebagian.

Baca Juga  Prediksi Skor Liverpool vs. Chelsea, Jadwal Super Sunday Big Match Liga Inggris,  20 Oktober 2024

“Rumah sakit lain yang tersisa… masih berfungsi sebagian,” katanya kepada BBC News.

Gempuran Besar-besaran Israel Dekat RS Indonesia

Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza, Atef Al-Kahlout, melaporkan Israel terus melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit yang terletak di wilayah Gaza bagian utara. Dia menyebut aliran listrik untuk rumah sakit tersebut akan padam dalam beberapa jam ke depan.

Hal itu disampaikan Al-Kahlout kepada Al Jazeera, Rabu (8/11). Al-Kahlout mengatakan listrik di rumah sakit tersebut akan padam ‘dalam beberapa jam’ karena kekurangan pasokan bahan bakar.

Rumah sakit tersebut telah mengalami pemadaman listrik sejak bulan lalu akibat kurangnya pasokan bahan bakar.

Awal bulan ini, Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya rumah sakit di Gaza yang menawarkan pengobatan kanker, tidak bisa lagi beroperasi karena kekurangan bahan bakar.

Baca Juga  Daftar 50 Transfer Pesepakbola Termahal Sepanjang Masa

Sementara itu, Al Jazeera Arab juga melaporkan bahwa area sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza dilanda serangan bom dan ledakan hebat.

Rumah Sakit Al-Shifa adalah fasilitas medis terbesar di daerah kantong Palestina yang terkepung dan kini menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu orang yang melarikan diri dari bom Israel.

Pada Selasa (7/11) waktu setempat, pasukan Israel juga menyerang sistem panel surya untuk rumah sakit tersebut, yang sudah berada di ambang kehancuran karena kekurangan bahan bakar, air dan obat-obatan.

Area-area di dekat RS Al-Shifa juga mengalami serangan hebat pada Minggu (5/11) waktu setempat.

Israel menuding bahwa markas besar Hamas berada di bawah Al-Shifa, sebuah klaim yang dibantah oleh pihak berwenang Palestina dan pekerja kemanusiaan – dengan menyebut bahwa pernyataan tersebut menempatkan rumah sakit tersebut dalam risiko terkena serangan langsung.

Staf rumah sakit menolak permintaan Israel agar RS Al-Shifa dievakuasi, dengan mengatakan bahwa tidak mungkin memindahkan para pasien.

Baca Juga  Kisah Bursa Transfer Serie A : Nakata, Sebuah Lompatan Keyakinan di Perugia

Kemlu RI Tegaskan RS Indonesia untuk Kemanusiaan

Sebelumnya, Israel melontarkan tudingan soal rumah sakit Indonesia di Gaza dimanfaatkan untuk Hamas. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menegaskan bahwa RS Indonesia di Gaza sepenuhnya untuk melayani keperluan medis warga Palestina.

“RS Indonesia di Gaza adalah fasilitas yang dibangun masyarakat Indonesia sepenuhnya untuk tujuan kemanusiaan dan untuk melayani kebutuhan medis masyarakat Palestina di Gaza.

RS Indonesia saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh otoritas Palestina di Gaza, meskipun dari waktu ke waktu selalu ada relawan Indonesia yang membantu,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (7/11).

Dia juga menjelaskan RS Indonesia tersebut adalah salah satu fasilitas kesehatan yang terus melayani korban serangan Israel. Bahkan, RS ini merawat pasien yang melampaui kapasitasnya.

“RS Indonesia adalah satu dari segelintir fasilitas kesehatan yang masih berfungsi di Gaza di tengah jumlah korban serangan Israel yang terus bertambah setiap harinya. Rumah sakit ini saat ini merawat pasien dalam jumlah jauh melampaui kapasitasnya,” tuturnya.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button