76 Tahun Gerakan Pemuda Marhaenis, Emir Moeis Sebut Kebangkitan Kaum Nasionalis Marhaenis , Kabar Indonesia
Rakyatnesia – 76 Tahun Gerakan Pemuda Marhaenis, Emir Moeis Sebut Kebangkitan Kaum Nasionalis Marhaenis Pencarian perihal Berita Nasional di dunia online kian banyak dikerjakan masyarakat Indonesia, meski sebetulnya Berita ini akan kami bahas di artikel ini.
[quads id=10]
Pada Tulisan 76 Tahun Gerakan Pemuda Marhaenis, Emir Moeis Sebut Kebangkitan Kaum Nasionalis Marhaenis ini kami ada sebagian pembahasan yang akan kalian baca disini, dan juga mempunyai sebagian cara penjelasan lain yang bakal membikin kalian terkaget memperhatikan atau membacanya. Jika anda senang dengan berita ini, maka bagikan dengan orang terdekat atau di media sosial kesayangan anda.
[quads id=10]
Rakyatnesia.com–Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Emir Moeis meminta para kader GPM untuk terus menggelorakan ajaran marhenisme yang diwariskan Bung Karno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk kepada generasi milenial dan generasi Z agar tidak terputus nilai-nilai ideologi yang sangat luhur bagi bangsa Indonesia.
Emir Moeis menegaskan, momentum Dies Natalis ke-76 Gerakan Pemuda Marhaenis juga menjadi kebangkitan Kaum Nasionalis Marhaenis untuk mendukung kader terbaik Marhaenis Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024.
Dia mengatakan, GPM bukan dilahirkan sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) penggalang kekuatan fisik, urusan tempur, organisasi pemukul, atau organisasi pengamanan, di lingkungan tertentu yang banyak dilakukan beberapa ormas berseragam. Namun GPM, ingin mengembalikan rasa, cinta, dan gelora Marhenisne, kepada para pemuda dan generasi muda.
”GPM dibangkitkan dan dilestarikan sebagai bagian dari perjuangan ideologi marhaenisme warisan Bung Karno. Dengan beradaptasi pada perkembangan era milenial, GPM berupaya menyebarluaskan ajaran marhaenisme di kalangan generasi muda,” ujar Emir Moeis.
Marhaenisme adalah ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa. Ideologi itu dikembangkan, dirawat, dan diwariskan oleh Presiden pertama RI Soekarno, dari pemikiran Marxisme yang diterapkan sesuai nature dan kultur Indonesia.
Selain sarasehan lintas generasi kaum marhaen, rangkaian ulang tahun GPM juga dilakukan kegiatan aksi donor darah masal yang diikuti pengurus DPD dan DPC GPM, kader, dan masyarakat, di Graha Bhima Sakti, Kompleks TNI AU Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Soko Tunggal, Sendangguwo, Semarang; dan Pesantren Abdurrahman Wahid, Jakarta; Gus Nuril Arifin Husein memberikan apresiasi kebangkitan GPM dalam sudut pandang bersatunya kekuatan nasionalis religius.
”Rasa nasionalisme yang membuat NKRI ini masih tegak berdiri. Berkolaborasi dengan kekuatan religius dalam menangkal pengaruh asing yang kini sedang menggerus NKRI. Kita pewaris asli Indonesia dengan segala sumber daya alam dan manusianya sejatinya adalah kekuatan maha dahsyat pemersatu bangsa dan negeri ini. Maka kaum marhaen yang memiliki ideologi Marhaenis harus dapat menjaga dan mempertahankan NKRI sampai titik darah penghabisan,” tegas Gus Nuril.
Acara sarasehan dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi dukungan Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) kepada Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024-2029. Sedangkan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur eksistensi GPM dilakukan Ketua Umum DPP GPM Emir Moeis menjadi acara pamungkas.
”Dirgahayu GPM. Marhaen Bergerak, Marhaen Berjuang, Marhaen Menang. Dan GPM (Ganjar Pasti Menang),” tegas Politis Senior PDI Perjuangan yang kini akan running sebagai calon senator asal Kalimantan Timur (Kaltim) di Pemilu 2024.
Dikutip dari Jawa Pos