Cara membatasi bandwidth di Linux
Walaupun kuota bandwidth yang diberikan pada VPS yang disewa biasanya sangat lega dibandingkan shared hosting tapi kadang karena populernya situs kita maka bisa kena denda (overcharge) kelebihan penggunaannya. Kalau provider anda menerapkan biaya yang masuk akal per GBnya sih bukan masalah, tapi ada lho yang memberikan tarif berkali lipat karena kita pasti membayarnya atau disuspend.
Tema diatas saya angkat dari salah satu pertanyaan yang masuk lewat email. 😀 Dan kebetulan memang backup server saya sering kritis bandwidthnya karena rutin sinkronisasi data beberapa server sekaligus.
Terlepas apa tujuan anda tapi kalau tujuannya untuk membatasi penggunaan bandwidth pada Linux maka kita bisa memanfaatkan iptables. Saya awali dari menentukan maksimal bandwidth yang masuk (ingress):
iptables -A INPUT -p tcp -m quota --quota 107374182400 -j ACCEPT
iptables -A INPUT -j DROP
Ini yang biasanya dihitung oleh ISP seperti FUP IndiHome.
Dan kemudian contoh limit bandwidth untuk keluar (egress).
iptables -A OUTPUT-p tcp -m quota --quota 107374182400 -j ACCEPT
iptables -A OUTPUT -j DROP
Catatan saja, ini yang biasanya dihitung oleh provider VPS. Jadi sebaliknya dengan ISP.
Keduanya akan diberikan kuota sebesar 100GB, satuan yang dipakai adalah byte kalau anda ingin mengubahnya. Dan asumsi pakai protokol TCP, bisa saja UDP.
Oh ya, anda harus mereset hitungannya secara manual setiap bulan karena sistemnya akan jalan terus. Caranya adalah dengan restart proses iptables.