Kpu Ri Turut Dalami Polemik Duit Transport Pelantikan Kpps Di Diy
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO – Polemik nihilnya duit transportasi bagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah kabupaten/kota di DIY memperoleh perhatian dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Apalagi ada perbedaan dalam kebijakan tersebut.
Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos, menyampaikan pihaknya telah mengenali adanya polemik tersebut.
“Sudah dibicarakan dalam rapat bareng KPU RI,” ungkap Betty dijumpai di Eks Gedung Kesenian Kulon Progo, Jumat (26/01/2024).
Menurutnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari juga telah berkomunikasi dengan Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi.
Kajian kepada duduk kendala ini pun tengah didalami.
Betty menyampaikan pihaknya mengenali duduk kendala tersebut cuma terjadi di KPU Sleman.
Ketua KPU DIY pun diminta berkomunikasi dengan Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi untuk menanggulangi duduk kendala ini.
“Sejauh ini kami tahunya duduk kendala ini terjadi di Sleman,” ujarnya.
Betty juga belum sanggup menerangkan lebih jauh terkait adanya perbedaan kebijakan antar tempat terkait pinjaman duit transportasi KPPS dikala pelantikan. Hal tersebut juga tengah menjadi pembahasan KPU RI.
Sekretaris KPU Kulon Progo, Widi Purnama menerangkan pihaknya memang tidak menawarkan duit transportasi bagi KPPS dikala pelantikan.
Kegiatannya berjalan pada Kamis (26/01/2024) kemarin.
“Kami cuma merencanakan budget untuk masakan ringan, sekitar Rp15 ribu per orang,” terang Widi dijumpai wartawan hari ini.
Pihaknya berargumentasi program pelantikan tidak berjalan hingga siang hari.
Itu sebabnya panitia cuma merencanakan budget untuk pengadaan masakan ringan, tanpa makan siang dan duit pengganti transportasi.
Widi tak menampik ada perbedaan kebijakan antar KPU kabupaten/kota yang lain di DIY.
Seingatnya, ada 3 KPU kabupaten/kota yang tidak menawarkan duit transportasi, tergolong Kulon Progo.
“Tapi mulai hari ini kebijakannya disamakan untuk seluruh KPU kabupaten/kota se-DIY, di mana duit transport ditawarkan bagi KPPS dikala menjalani Bimbingan Teknis (Bimtek),” ujarnya. (*)