LHOKSEUMAWE – Cabe hijau ialah komoditas tertinggi penyebab inflasi di Kota Lhokseumawe selama Mei hingga Juni 2012. Hal itu terungkap dalam konferensi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lhokseumawe di gedung BI Lhokseumawe, Rabu (11/7).
“Sesuai data BPS ke kami, pada Mei 2012 inflasi di Lhokseumawe sebesar 0,89 persen. Tiga komoditas paling besar penyebabnya, adalah jeruk nipis, gula, dan cabai hijau. Sedangkan pada Juni malah naik menjadi 1,93 persen. Tiga komoditas paling besar penyebabnya, cabai merah, beras, dan cabai hijau,” terang Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (B)I Lhokseumawe, Zulfan Nukman, kemarin.
Sedangkan komoditas lain yang ikut menghipnotis inflasi di Kota Lhokseumawe selama ini, lanjut Zulfan adalah tongkol, bandeng, daging ayam ras dan udang basah.
Menyikapi keadaan itu, lanjut Zulfan, akseptor konferensi tersebut merekomendasi mudah-mudahan Pemko Lhoskeumawe membangun sentral pasar sayur di kota itu. Sehingga dapat memuat sayur-sayuran dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh dan harganya dapat ditekan. “Pemko juga mesti membangun gudang penyimpanan ikan, sehingga di saat tangkapan ikan banyak dapat disimpan di gudang dan ketergantungan ikan maritim dari luar tempat dapat teratasi,” ujarnya.(bah)