Berita

Indonesia Kutuk Keras Permintaan Menteri Israel Soal Pengusiran Warga Gaza

rakyatnesia.com – Pemerintah Indonesia mengeluarkan kecaman yang tegas terhadap permintaan dua Menteri Kabinet Israel yang menyuarakan keinginan agar warga Gaza meninggalkan tempat tinggal mereka. Pernyataan tersebut dianggap provokatif oleh Indonesia.

Melalui akun resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, @Kemlu_RI, pada Sabtu (6/1/2024), Kementerian Luar Negeri menyatakan, “Indonesia mengutuk dan menolak keras pernyataan dua Menteri Kabinet Israel yang mengusulkan pengusiran warga Gaza dan dimulainya pembangunan pemukiman Yahudi di Gaza.”

Kemlu menilai bahwa seruan yang dilontarkan oleh kedua menteri tersebut tidak menghormati hak-hak bangsa Palestina. Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengajak masyarakat internasional untuk bersama-sama mencegah realisasi dari permintaan kontroversial tersebut.

“Pernyataan tersebut sangat provokatif, berlawanan dengan hukum internasional, dan tidak menghormati hak bangsa Palestina. Masyarakat internasional harus mencegah pernyataan tersebut menjadi kenyataan,” tegas pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Seperti dilansir AFP, Rabu (3/1/2024), seruan kontroversial itu dilontarkan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich.

Ben-Gvir yang dikenal selalu membela Yahudi radikal ini menyerukan, pada Senin (1/1) waktu setempat, agar Israel mempromosikan “solusi untuk mendorong emigrasi penduduk Gaza”.

Ben-Gvir berargumen bahwa kepergian warga Palestina dan pembangunan kembali permukiman Israel merupakan “solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi”.

“Ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan proyek yang mendorong warga Gaza untuk beremigrasi ke negara-negara di seluruh dunia,” cetus Ben-Gvir saat berbicara dalam rapat partai ultranasionalis Otszma Yehudit yang dipimpinnya.

Seruan Ben-Gvir itu disampaikan sehari setelah Smotrich, yang menjabat Menteri Keuangan Israel, juga menyerukan kembalinya para pemukim Yahudi ke Jalur Gaza. Smotrich bahkan mencetuskan agar Israel “mendorong” sekitar 2,4 juta warga Palestina untuk meninggalkan wilayah Jalur Gaza.

Menteri Keuangan Israel juga mengatakan bahwa warga Palestina yang berada di wilayah kantong tersebut harus didorong untuk pindah ke negara lain.

“Jika kita bertindak dengan cara yang benar secara strategis dan mendorong emigrasi, jika ada 100.000 atau 200.000 orang Arab di Gaza dan bukan dua juta, keseluruhan wacana setelah perang akan sangat berbeda,” katanya.