Berita

Tragedi Terus Berlanjut: Korban Tewas Perang Israel-Hamas di Gaza Mencapai 22.000 Orang

rakyatnesia.com – Pertempuran sengit antara militer Israel dan pejuang Hamas di Jalur Gaza terus berkecamuk, dan jumlah korban tewas terus bertambah.

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip oleh AFP dan Al Arabiya pada Rabu (3/1/2024), dalam 24 jam terakhir, sebanyak 207 orang dilaporkan tewas dan sekitar 338 orang mengalami luka-luka di wilayah tersebut.

Dengan tambahan korban tersebut, total jumlah korban tewas akibat konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza telah mencapai sedikitnya 22.185 orang sejak dimulainya perang pada awal Oktober lalu, atau selama hampir tiga bulan terakhir.

Kementerian Kesehatan Gaza menuduh bahwa Israel melakukan “15 pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza” selama 24 jam terakhir, menambah tragisnya situasi di wilayah tersebut.

Militer Israel terus menggempur wilayah selatan Jalur Gaza, khususnya Khan Younis, dengan tembakan tank dan serangan udara. Sedangkan pasukan darat Israel dan para petempur Hamas terus bertempur di area lainnya di daerah kantong Palestina tersebut.

Israel mengklaim pasukannya telah membunuh puluhan militan Hamas di wilayah utara Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.

Sementara warga Gaza melaporkan bahwa tank-tank Israel menembaki beberapa bagian kamp pengungsi Al-Bureij yang ada di wilayah Jalur Gaza bagian tengah.

Pertempuran terbaru itu terjadi setelah Israel mengumumkan rencana penarikan sebagian pasukannya dari Jalur Gaza bagian utara, yang menandakan fase baru dalam perang melawan Hamas di tengah kekhawatiran global atas penderitaan warga sipil Gaza.

Keterangan sejumlah warga Gaza menyebut pesawat-pesawat tempur dan tank Israel meningkatkan pengeboman di wilayah timur dan utara Khan Younis, yang menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu pengungsi Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang.

Pengeboman Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Jalur Gaza dan membuat 2,3 juta penduduknya mengalami bencana kemanusiaan. Ribuan orang menjadi miskin dan terancam kelaparan karena kurangnya pasokan makanan.

Para pejabat Israel mengatakan perang di Jalur Gaza masih memerlukan waktu berbulan-bulan lagi.