Bupati Bojonegoro Lantik 999 Pejabat. 6 bulan Ke depan Bakal Ada Kocok Ulang Lagi

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro, Jawa Timur, yang berada di Jl Lettu Soewolo, Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro itu, menjadi saksi atas mutasi pejabat struktural Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, yang dilaksanakan, Jum’at (30/12/2016) sekira pukul 16.00 wib.

Betapa tidak, sebanyak 999 pejabat berbaris di bawah guyuran hujan, saat mengikuti prosesi pelantikan untuk memenuhi undang-undang OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang harus sudah terbentuk awal tahun 2017. Sehingga, di penghujung tahun 2016 ini perlu dilakukan mutasi untuk penataan sehingga pada awal tahun 2017 semua pejabat sudah menempati jabatan barunya sesuai dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) masing-masing.

Seharusnya ada 1.005 pejabat struktural yang dilantik, namun 6 pejabat non job karena sakit dan mengundurkan diri. Sehingga, dibawah guyuran hujan di atas rumput hijau Stadion Letjen Soedirman itu, terdapat 999 pejabat yang dilantik dan diambil sumpahnya.

Pejabat yang dilantik, adalah pejabat pada Eselon II B, III B dan IV B. Dari jumlah pejabat dimutasi, ada sebanyak 314 pejabat yang mutasi atau dipindah tugaskan, 611 pejabat dengan posisi tetap, 25 pejabat memeroleh promosi jabatan dan 55 pejabat mendapat tugas tambahan dan 10 pejabat yang demosi.

Bupati Bojonegoro Suyoto saat melantik 999 pejabat struktural Pemkab Bojonegoro, di Stadion Letjen H. Soedirman, Jum’at (30/12/2016).

Bupati Bojonegoro Suyoto dalam sambutanya mengatakan, mutasi kali ini adalah untuk memenuhi undang-undang Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dimana Pemkab Bojonegoro, harus melakukan mutasi di penghujung tahun 2016 ini sehingga pada awal tahun 2017 nanti, kerja Pemkab Bojonegoro sudah masuk pada aturan baru, jika tidak maka Pegawai Pemkab Tidak bisa melaksanakan anggaran daerah dan bisa-bisa tidak gajian.

“Dalam mutasi kali ini, ada yang jabatanya masih tetap, ada yang mutasi atau dipindah tugaskan, ada yang dipromosikan ke jabatan yang lain agar karier atau jabatan mereka bisa makin meningkat dan ada yang di demosi atau diturunkan jabatanya sebab sedang sakit dan harus menjalani pengobatan, ada yang di demosi karena dalam evaluasi kerja ternyata tidak tertib dalam pekerjaannya,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Yoto itu, Jum’at (30/12/2016).

Masih menurut Kang Yoto, kalau dulu demosi merupakan hal yang tabu, kini demosi itu menjadi hal yang biasa sebab jika pada hasil evaluasi kerjanya kurang bagus, mereka sering bolos kerja alias tidak tertib, maka pejabat tersebut harus di demosi. Jika ada pejabat yang kerjanya tidak tertib tapi tak di demosi, itu justru pimpinannya yang salah.

Di akhir sambutanya, Kang Yoto berpesan kepada para bawahanya, jika jabatan itu hanyalah sementara, sebab suatu saat kematian pasti akan menghampiri setiap orang termasuk para pejabat. Oleh sebab itu, pergunakan waktu sebaik mungkin serta jabatanya dengan sebaik-baiknya.

Usai pelantikan kepada para awak media Kang Yoto mengakui jika proses mutasi ini tak menggunakan assessment atau penilaian terlebih dahulu. Sehingga, paling lambat 6 (enam) bulan ke depan akan dilakukan kocok ulang atau mutasi lagi untuk penyesuaian tersebut.

Dalam pelantikan tersebut, terdapat 2 (dua) pejabat yang pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Mereka sakit, kemungkinan tak kuat dengan guyuran hujan sejak berbaris di lapangan sepak bola di Stadion Letjen Soedirman yang dimulai pukul 15.00 wib dan harus menunggu Kang Yoto hingga pukul 16.00 wib pelantikan baru dimulai. Pasalnya, Kang Yoto masih bersama masyarakat di Pendopo Malopati Pemkab Bojonegoro, dengan agenda rutin Dialog Interaktif, yang diselenggarakan setiap Jum’at siang.

“Kang Yoto sendiri bilang, jika dia sudah tahu, bila dalam ramalan cuaca Bojonegoro hari ini bakal turun hujan, tapi masih saja memaksakan diri untuk melaksanakan pelantikan di Stadion Letjen Soedirman hingga membuat 2 pejabat pingsan, belum lagi nanti setelah pulang banyak juga yang terserang flu dan keluhan lainnya,” kata salah seorang warga Bojonegoro, yang tak mau disebutkan namanya.

Namun, keluhan warga itu sudah dibantah Kang Yoto dalam sambutanya, menurutnya seorang pejabat itu penuh tantangan dan resiko dalam menjalankan jabatanya sehingga jika dalam pelantikan harus berhujan-hujan dan basah kuyub, maka hal itu bisa menjadi tantangan awal dan resiko dalam pekerjaan yang bakal dijalaninya setelah pelantikan ini.

Tampak hadir dalam pelantikan tersebut, Wakil Bupati Bojonegoro Setyo Hartono beserta istri, Ketua DPRD Hj Mitroatin dan puluhan awak media yang turut melakukan liputan pada kegiatan tersebut, serta undangan lainnya. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar