Dampak Stres Perang: Tentara Israel Menembaki Rekan Sendiri setelah Mimpi Buruk
rakyatnesia.com – Seorang tentara Israel dilaporkan menembak rekannya sendiri setelah mengalami mimpi buruk yang berhubungan dengan pengalaman berperang di Jalur Gaza selama lebih dari dua bulan terakhir.
Menurut laporan dari Jerusalem Post, tentara tersebut melepaskan tembakan ke dinding di sebuah resor di Ashkelon, Israel selatan, yang menyebabkan beberapa rekan sejawatnya terluka.
Channel 12, media Israel, melaporkan bahwa aksi tembakan ini terjadi setelah tentara tersebut terbangun dari mimpi buruk yang dialaminya.
Kejadian penembakan tersebut telah diserahkan ke Kementerian Pertahanan Israel untuk dilakukan penyelidikan. Namun, kasus ini tidak dilanjutkan lebih lanjut karena kondisi psikologis prajurit yang bersangkutan.
Harian Israel, Haaretz, sempat melaporkan awal bulan ini bahwa 18 persen tentara yang berpartisipasi dalam agresi di Gaza menderita masalah kesehatan mental dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Laporan itu mengutip angka-angka yang diberikan dalam sidang Komisi Perang Kesehatan oleh kepala departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel, Lumor Luria.
Sejak pecah imbas serangan Hamas ke sejumlah kota Zionis 7 Oktober lalu, perang antara Israel dan kelompok itu telah menewaskan banyak tentara Israel.
Namun, pemerintah Israel bungkam dengan jumlah korban dari pihak prajuritnya. Sementara itu, banyak laporan yang menyebut tentara Israel menderita masalah psikis setelah berperang di Gaza.
Pada Agustus, tentara Israel Bar Khalaf dikabarkan membakar dirinya sendiri di tengah perselisihan dengan Kemenhan Israel mengenai status disabilitasnya.
Khalaf bertugas dalam serangan Israel pada 2014 silam di Gaza. Ia mengklaim menderita PTSD buntut pengalaman perangnya itu.