BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Bunuh diri dengan cara gantung diri (Kendat, Jawa red) yang terjadi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, lumayan banyak di tahun 2018 ini. Bahkan di penghujung tahun ini, masih ada warga di Kota Ledre ini, yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kejadian gantung diri kali ini, dialami oleh Slamet Riyanto (32), pekerjaan swasta, yang tinggal di Jalan Lettu Soejitno, Gang Yusub, turut RT 004, RW 001, Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Kejadian tersebut, diketahui paling awal oleh ibu korban sendiri, Rabu (26/12/2018) sekira pukul 17:00 WIB.
Saat itu, ibu korban yang bernama Rasmi, hendak masuk rumah akan tetapi pintu rumah depan terkunci sehingga dia lewat pintu samping. Ternyata pintu tersebut tak terkunci sehingga Rasmi dengan mudah bisa langsung masuk ke dalam rumahnya itu.
Saat Rasmi sudah berada di dalam rumah, dia terkejut saat mengetahui anaknya yang dalam kondisi menggantung di blandar rumah miliknya itu. Sehingga, dia langsung berlari dan berteriak memanggil ayah korban, untuk diajak melihat kondisi anaknya yang sedang melakukan aksi gantung diri itu.
Mengetahui anaknya sedang menggantung itu, membuat ayah korban keluar dan memanggil saudaranya yang bernama Kasnadi (60) dan Suroto (48) yang juga tetangga korban, untuk diajak membantu menurunkan jasad korban yang masih menggantumg itu, selanjutnya jasad korban diturunkan dan kemudian direbahkan di lantai rumahnya dengan beralaskan tikar tersebut.
Dalam melakukan aksi bunuh diri tersebut, korban menggunakan 2 (dua) buah sarung yang diikatkan pada blandar rumah dengan diikat menggunakan tali tampar sepanjang 50 centi meter yang diikatkan pada leher korban itu, hingga membuat nyawa korban melayang dan saat dilakukan pemeriksaan medis korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Sementara itu, Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Eko Dhany Rinawan,SH, membenarkan atas kejadian gantung diri yang dialami oleh Slamet Riyanto (32), yang tinggal di Jalan Lettu Soejitno Gang Yusub, turut RT 004, RW 001, Desa Mulyoagung, Kecamatan Bojonegoro Kota, Bojonegoro, Rabu (26/12/2018) sekira pukul 17:00 WIB.
Dalam olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), diketahui ciri-ciri korban, dengan panjang mayat 170 cm, berat mayat 65 Kg, warna kulit putih, rambut pendek lurus, menggunakan pakaian kaos warna putih dan celana kain warna hitam. Korban ditemukan gantung diri dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Kondisi korban, ditemukan luka jaring jejas pada leher korban, lidah menjulur dan di celana korban terdapat kebasahan diduga korban mengeluarkan air kencing.
Barang bukti yang berhasil dikumpulkan dari TKP, yakni, 1 (satu) buah sarung motif kotak-kotak, 1 (satu) buah sarung motif batik, 1 (satu) tali tampar, 1 (satu) Buah pisau untuk memotong tali yang digunakan korban.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh Dokter Puskesmas Bojonegoro Dr. Bayu Linuwih menerangkan bahwa korban meninggal dunia, murni karena gantung diri karena di tak ada tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan dalam kejadian tersebut,” ungkap Kapolsek Kota Bojonegoro Kompol Eko Dhany Rinawan,SH.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban. Bahwa korban ada masalah hutang di tempat kerjanya. Hal itu, seperti yang dsampaikan oleh Sada Saputra (25) yang juga supervisor tempat korban bekerja.
“2 minggu sebelum kejadian tersebut, korban telah diperingatkan oleh pihak kantor tempat korban bekerja, agar segera menyelesaikan masalah hutang terhadap perusahaan tempat korban bekerja itu,” ungkap salah seorang keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.
Pihak keluarga tak mengijinkan jika korban diotopsi sehingga pihak keluarga korban diwajibkan membuat surat pernyataan bermaterai, yang menyatakan pihak keluarga tak akan menuntut siapapun dan pihak manapun dalam kejadian yang menimpa korban itu.
Sehingga, korban langsung diserahkan kepada keluarganya untuk segera dikebumikan.
**(Kis/Red).