Netanyahu Mengemukakan Tiga Syarat Penting Untuk Mencapai Perdamaian di Gaza
rakyatnesia.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, baru-baru ini mengungkapkan tiga syarat kunci yang harus dipenuhi agar perdamaian dapat direalisasikan di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut muncul setelah peringatannya sebelumnya tentang intensifikasi konflik antara Israel dan Hamas di wilayah tersebut sejak awal Oktober.
Menurut laporan dari AFP pada Selasa (26/12/2023), Netanyahu menegaskan bahwa perdamaian memerlukan pemenuhan tiga persyaratan utama.
Serangan tanpa henti oleh pasukan Israel telah menyebabkan kerusakan parah di sebagian besar Jalur Gaza, memperkeruh situasi di Timur Tengah. Tekanan global untuk mencapai gencatan senjata semakin meningkat.
Dalam sebuah artikel opini yang dipublikasikan oleh Wall Street Journal pada malam Senin (25/12), Netanyahu berkomitmen untuk terus melanjutkan serangan tersebut.
“Hamas harus dihancurkan, Gaza harus didemiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi. Ini adalah tiga prasyarat perdamaian antara Israel dan tetangganya Palestina di Gaza,” tegas Netanyahu dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, Netanyahu menyebut demiliterisasi “akan memerlukan pembentukan zona keamanan sementara di sekeliling” wilayah Jalur Gaza.
“Di masa mendatang, Israel harus tetap mengemban tanggung jawab keamanan utama di Gaza,” ucapnya.
Pernyataan terbaru itu disampaikan setelah Netanyahu memperingatkan para anggota partainya, Partai Likud, bahwa perang di Jalur Gaza akan berlangsung lama dan bahwa Israel tidak akan berhenti memerangi Hamas.
“Kita tidak akan berhenti. Kita akan mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang,” tegas Netanyahu.
Netanyahu baru saja mengunjungi langsung Jalur Gaza pada Senin (25/12) waktu setempat. Kunjungan itu, menurut Reuters, dilakukan hanya beberapa jam setelah militer Israel melancarkan salah satu serangan malam hari yang paling mematikan di daerah kantong Palestina tersebut.
“Perang akan terus berlanjut sampai akhir, hingga kita menyelesaikannya,” tegas Netanyahu, menolak seruan internasional untuk menerapkan gencatan senjata, saat berkunjung ke Jalur Gaza.
Usai kunjungan itu, Netanyahu berbicara kepada para anggota parlemen dari Partai Likud untuk memperingatkan bahwa perang masih jauh dari selesai. Dia justru bersumpah untuk meningkatkan serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza
Netanyahu juga kembali menegaskan bahwa Israel tidak akan bisa membebaskan para sandera yang tersisa tanpa menerapkan tekanan militer. Diperkirakan lebih dari 100 sandera masih ditahan Hamas dan militan Palestina lainnya di Jalur Gaza.
“Saya baru saja kembali dari Gaza… Kita tidak akan berhenti, kita akan terus berjuang, dan kami akan mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang. Ini akan menjadi perang yang panjang, yang tidak akan berakhir,” tegas Netanyahu.