Houthi Menyuarakan Posisi Terkait Koalisi 10 Negara AS di Laut Merah

rakyatnesia.com – Milisi di Yaman, yang dikenal sebagai Houthi, memberikan respons setelah Amerika Serikat mengumumkan niatnya untuk menyelenggarakan latihan militer di wilayah Laut Merah yang baru-baru ini menjadi fokus perhatian.

Pejabat Houthi, Mohammed Abdulsalam, menegaskan bahwa aliansi yang dibentuk oleh AS tidak akan mempengaruhi sikap kelompok ini terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

Abdulsalam menyatakan, “[Misi patroli angkatan laut internasional yang ditujukan untuk melindungi jalur pelayaran Laut Merah] pada dasarnya dianggap tidak perlu,” seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada Selasa (19/12).

Menurut Abdulsalam, seluruh perairan di sekitar Yaman masih dianggap aman, kecuali bagi kapal yang terkait dengan Israel dan melakukan perjalanan ke negara Zionis tersebut.

Komentar Abdulsalam merespons langkah baru AS yang membentuk koalisi 10 negara demi menghadapi serangan rudal dan drone Houthi.

Koalisi 10 negara yang tergabung dalam “Inisiatif Keamanan Multinasional” ini mencakup AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

“Negara-negara yang berupaya menjunjung prinsip dasar kebebasan navigasi harus bersatu, untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan aktor non-negara ini,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, dikutip AFP.

Houthi melancarkan serangan terhadap belasan kapal komersial yang dianggap terkait Israel dan kapal menuju pelabuhan negara itu usai pasukan Zionis mengagresi Palestina.

Serangan Houthi berdampak ke jalur perdagangan maritim utama di Laut Merah.

Terbaru, kapal Norwegia diserang objek tak teridentifikasi di Laut Merah. Serangan ini hanya menyebabkan kerusakan ringan dan tak ada korban jiwa.

Exit mobile version