Berita

Israel dan Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata Terbaru, Namun Perbedaan Pendapat Muncul

rakyatnesia.com – Israel dan Hamas dilaporkan memiliki kesediaan untuk mencapai gencatan senjata terbaru dan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Meskipun demikian, terdapat perbedaan pendapat mengenai implementasi gencatan senjata tersebut.

Menurut dua sumber keamanan Mesir, yang bertindak sebagai mediator dalam kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada akhir November lalu, kedua pihak menunjukkan keterbukaan untuk memulai gencatan senjata baru.

obat joni kuat

Qatar dan Amerika Serikat (AS) juga turut serta sebagai mediator dalam kesepakatan sebelumnya, yang mencakup pembebasan sandera dan tahanan.

Sumber keamanan melaporkan bahwa Mesir dan Qatar mendesak percepatan bantuan dan pembukaan perlintasan perbatasan Kerem Shalom sebelum dimulainya negosiasi terbaru. Kerem Shalom merupakan perlintasan perbatasan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Israel dan Mesir.

Meskipun perlintasan perbatasan itu dibuka, menurut sumber keamanan yang dikutip Reuters, bantuan kemanusiaan masih tertunda karena adanya inpeksi di perbatasan dan masih belum bisa masuk ke wilayah Jalur Gaza.

Harapan untuk perdamaian mencuat pada Sabtu (16/12) waktu setempat, ketika seorang sumber mengungkapkan bahwa kepala badan intelijen Israel telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Qatar sehari sebelumnya atau pada Jumat (15/12) waktu setempat.

Hamas, menurut sumber-sumber yang dikutip Reuters, bersikeras menetapkan secara sepihak daftar sandera yang akan dibebaskan, dan menuntut agar pasukan militer Israel mundur ke posisi di belakang garis yang telah ditetapkan di Jalur Gaza.

Sementara Israel, masih menurut sumber-sumber tersebut, menyetujui jika Hamas yang menetapkan daftar sandera yang akan dibebaskan tersebut.

Namun Tel Aviv juga menuntut adanya batas waktu dan meminta diperbolehkan melihat daftar sandera sebelum menetapkan waktu maupun durasi gencatan senjata terbaru.

Disebutkan juga oleh sumber-sumber itu bahwa Israel menolak untuk menarik mundur posisi pasukan militernya di Jalur Gaza.

Pertempuran antara Israel dan Hamas berlanjut di Jalur Gaza sejak gencatan senjata berakhir pada awal Desember. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 18.800 orang tewas akibat rentetan serangan Israel sejak awal Oktober lalu.

Sebanyak 70 persen dari angka tersebut merupakan wanita dan anak-anak.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button