Israel Tawarkan Imbalan Fantastis Rp 6,2 M untuk Informasi Pemimpin Hamas
rakyatnesia.com – Militer Israel telah mengumumkan imbalan besar sebesar Rp 6,2 miliar sebagai insentif bagi warga Gaza yang memberikan informasi mengenai keberadaan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dan komandan Hamas lainnya yang sedang diburu oleh Israel. Tawaran ini diberikan di tengah serangan militer Israel yang telah melanda Gaza selama tiga bulan terakhir.
Selebaran yang berisi tawaran imbalan itu disebarluaskan di wilayah Jalur Gaza dan menjadi viral di media sosial. Foto-foto pemimpin dan komandan Hamas yang menjadi target pencarian juga terlampir dalam selebaran tersebut.
Dalam keterangan pada selebaran, disebutkan bahwa imbalan uang sejumlah US$ 400 ribu (Rp 6,2 miliar) akan diberikan kepada warga Jalur Gaza yang memberikan informasi mengenai keberadaan Yahya Sinwar, yang telah memimpin Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017.
Sinwar sebelumnya dibebaskan dari penjara Israel pada tahun 2011, sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan oleh Hamas.
Sosok Sinwar dikenal dengan retorika yang berapi-api dan dukungannya atas serangan teror di Israel juga Tepi Barat. Dia dituduh mengawasi persiapan dan perencanaan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang luas di Jalur Gaza sejak serangan tersebut.
Imbalan sebesar US$ 300 ribu (Rp 4,6 miliar) ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya, yang menjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas. Muhammed Sinwar yang merupakan komandan senior sayap bersenjata Hamas ini mengaku terlibat dalam penculikan Shalit.
Imbalan US$ 200 ribu (Rp 3,1 miliar) ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis. Sosok Salameh telah menjadi perhatian Israel selama bertahun-tahun.
Militer Israel menghancurkan rumahnya di Jalur Gaza, yang diklaim sebagai “bagian dari infrastruktur teror”, pada tahun 2021 lalu.
Imbalan ‘paling sedikit’ di antara yang lain, yakni sebesar US$ 100 ribu (Rp 1,5 miliar), ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas.
Nama Deif berada dalam daftar buronan paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan Hamas. Israel diketahui sudah tujuh kali berusaha membunuh Deif namun selalu berujung kegagalan.
Selebaran yang disebarkan oleh militer Israel itu juga mencantumkan nomor telepon dan kontak pada aplikasi Telegram, dengan Angkatan Bersenjata Israel atau IDF menjamin kerahasiaan si pelapor.
Belum ada tanggapan resmi dari militer Israel soal laporan tersebut. Militer Israel mengerahkan operasi darat yang cukup jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas dan memusnahkan kepemimpinannya.
Operasi darat itu menyusul rentetan serangan udara sejak awal Oktober, yang dilaporkan telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam laporannya, militer Israel sering mengklaim telah menewaskan para komandan Hamas dalam serangannya. Namun para pemimpin utama dan tokoh senior Hamas masih buron hingga kini.