Intel AS Ungkap Fakta Mengkhawatirkan: Separuh Bom Israel Dijatuhkan Asal-asalan ke Gaza

rakyatnesia.com – Intelijen Amerika Serikat telah mengungkapkan bahwa separuh dari bom yang dijatuhkan oleh Israel ke Gaza, Palestina, dilakukan secara asal-asalan. Informasi ini terungkap dalam laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional.

Tiga sumber yang akrab dengan situasi tersebut mengindikasikan bahwa sekitar 40 hingga 45 persen dari total 29.000 amunisi yang diluncurkan oleh Israel tidak memiliki target yang spesifik, seperti yang dikutip oleh CNN pada Rabu (13/12).

Penggunaan amunisi yang tidak terarah atau yang sering disebut sebagai “bom bodoh” memiliki ketidaktepatan yang lebih besar dan dapat menimbulkan ancaman serius terhadap warga sipil, terutama di daerah padat penduduk.

Meskipun demikian, pejabat Amerika Serikat menjelaskan bahwa militer Israel menggunakan bom bodoh seiring dengan taktik pengeboman selam atau melepaskan bom sambil melakukan manuver tajam dengan pesawat tempur.

Dengan demikian bom tersebut, lanjut dia, jatuh lebih dekat dengan target. Pejabat itu juga mengatakan AS meyakini amunisi yang dijatuhkan melalui pengeboman sama persis dengan amunisi terpandu.

Investigator perang sekaligus eks pengamat militer PBB Marc Garlasco mengatakan menggunakan amunisi tak terarah di padat penduduk seperti Gaza akan sangat meningkatkan kemungkinan sasaran meleset dan merugikan warga sipil.

“Dengan amunisi yang tidak terarah, ada begitu banyak variabel yang perlu dipertimbangkan yang dapat menghasilkan akurasi yang sangat berbeda dari satu momen ke momen berikutnya,” ujar Garlasco.

Laporan intelijen muncul saat hubungan AS dan Israel renggang usai Presiden Joe Biden menyatakan pasukan Zionis terlibat dalam “pengeboman tanpa pandang bulu” di Gaza.

Biden juga sebelumnya mengatakan Israel kehilangan dukungan dari dunia karena agresi mereka di Palestina. Selain itu, dia menyebut pemerintahan Benjamin Netanyahu harus berbenah.

Sementara itu, juru bicara Israel Mayor Keren Hajioff mengklaim pasukan mereka berkomitmen terhadap hukum internasional dan kode etik moral.

“Kami mencurahkan sumber daya yang besar untuk meminimalisir kerugian terhadap warga sipil yang dipaksa Hamas berperan sebagai manusia,” ujar Hajioff.

Dia kemudian berkata, “Perang kami melawan Hamas bukan melawan rakyat Gaza.”

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Selama operasi mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit. Hingga kini lebih dari 18.000 orang di Palestina meninggal akibat keganasan pasukan Zionis.

Exit mobile version