Israel Kirimkan 4 Kapal Perang ke Laut Merah Meski Dihadapi Peringatan Houthi
rakyatnesia.com – Israel telah mengirimkan empat kapal perangnya ke Laut Merah, mengabaikan peringatan dari kelompok pemberontak Houthi. Tindakan ini diambil dalam konteks maraknya serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi perairan tersebut.
Meskipun Houthi telah memperingatkan agar kapal-kapal di Laut Merah menghindari pelayaran menuju wilayah Israel, Israel tetap melanjutkan pengerahan kapal perangnya.
Dilansir oleh Al Jazeera dan Reuters pada Rabu (13/12/2023), militer Israel mengumumkan lewat media sosial bahwa empat kapal perang terbarunya telah “berlayar untuk pertama kalinya ke Laut Merah”.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari upaya Israel dalam memperkuat armada kapal corvette kelas Sa’ar 6, yang telah dikerahkan sejak awal tahun ini. Armada ini bertugas melindungi ladang gas Israel dan jalur pelayaran strategis.
Kapal perang yang dibuat di Jerman itu dilengkapi dengan persenjataan militer Israel. Menurut The Times of Israel, setiap kapal perang corvette 6-class Sa’ar yang berbobot hampir 2.000 ton itu membawa sekitar 80 pelaut dan dilengkapi dengan 20 sistem, dengan 18 sistem di antaranya merupakan buatan Israel.
Sistem tersebut mencakup sistem Iron Dome versi modifikasi, yang dikenal sebagai C-Dome, kemudian juga sistem rudal Gabriel V dan LRAD, yang mampu menembak jatuh rudal jelajah dan balistik.
Militer Israel, seperti dikutip kantor berita Xinhua, menyebut kapal corvette 6-class Sa’ar itu telah berlabuh di pelabuhan Eliat, pada Selasa (12/12), untuk pertama kalinya setelah “penilaian situasional dan sebagai bagian dari peningkatan upaya pertahanan”.
Pengerahan kapal itu dilakukan saat marak serangan rudal dan drone di Laut Merah. Serangan-serangan itu diklaim oleh pemberontak Houthi, yang didukung Iran.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa kapal corvette 6-class Sa’ar itu dikerahkan untuk membantu pasukan darat yang beroperasi di Jalur Gaza dan untuk menyerang para petempur Hamas, sejak perang berkecamuk pada awal Oktober lalu. Diklaim oleh militer Israel bahwa Angkatan Laut Israel telah menewaskan sebagian besar komandan Angkatan Laut Hamas.
Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa Angkatan Laut Israel berhasil menggagalkan sejumlah serangan drone bawah laut yang dipasangi peledak, yang diluncurkan kelompok militan di Jalur Gaza terhadap ‘aset-aset strategis’ Israel.
Houthi Peringatkan Kapal-kapal di Laut Merah Hindari Berlayar ke Israel
Seorang pejabat senior dari Houthi melontarkan peringatan terbaru agar kapal-kapal kargo di Laut Merah menghindari perjalanan menuju wilayah-wilayah yang diduduki Israel.
Kepala Komite Revolusi Tertinggi Houthi, Mohamed Ali al-Houthi, juga mengingatkan agar kapal-kapal yang melintasi perairan sekitar Yaman untuk tetap menyalakan radio, dan dengan cepat merespons upaya komunikasi dari pihak Houthi.
Dalam peringatannya, Al-Houthi juga meminta kapal-kapal kargo agar tidak ‘memalsukan identitas’ atau mengibarkan bendera yang berbeda dari negara pemilik kapal tersebut.
Pekan ini, Houthi mengklaim pasukannya telah menyerang kapal tanker komersial Norwegia bernama STINDA dengan rudal. Kapal itu diserang, menurut Houthi, sebagai protes atas pengeboman tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza.
Houthi yang didukung Iran ini mengklaim pasukannya menyerang kapal tanker itu karena kapal itu mengirimkan pasokan minyak mentah ke sebuah terminal Israel, dan karena para awaknya mengabaikan semua peringatan yang diberikan.
Houthi sebelumnya mengancam akan menyerang kapal-kapal Israel dan kapal terkait Israel yang melintasi perairan Laut Merah.