Joe Biden Menegaskan Dukungan Kuatnya pada Israel dan Mengaku Sebagai Zionis
rakyatnesia.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, kembali menunjukkan komitmennya terhadap Israel dan bahkan menyatakan dirinya sebagai seorang Zionis.
Pernyataan ini dilontarkan dalam suasana perayaan Hari Raya Hanukkah Yahudi di Gedung Putih pada 11 Desember yang lalu, di mana ia berada di tengah-tengah warga Yahudi-Amerika.
Dalam kutipan video yang ramai diterima dengan teriakan sorak, Biden menyampaikan, “Anda tidak harus menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis. Saya seorang Zionis.”
Pernyataan ini kemudian disambut dengan antusiasme banyak orang, sebagaimana terlihat dalam video yang diunggah di akun Instagram media Turki TRT pada Rabu, 13 Desember 2023.
Biden juga menambahkan, “Ketika tak ada Israel, tak ada Yahudi di dunia yang selamat.”
Bukan hanya itu, ia pun mengaku “mencintai” Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya keduanya sudah berteman sejak lama.
“Saya mengenal Bibi, sekitar 51 tahun. Dia bahkan memiliki foto saya dan dirinya di mejanya ketika dirinya masih anggota muda di pelayanan luar negeri Israel dan kala itu saya senator berumur 32 tahun,” jelasnya menyebut nama panggilan Netanyahu.
“Saya menulis (catatan) di atas-nya, Bibi aku mencintaimu … Ini pun terjadi hingga saat ini, aku mencintainya,” tambahnya.
Pernyataan ini dikeluarkan Biden beberapa hari setelah AS menolak resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait gencatan senjata di Gaza yang diusulkan oleh Uni Emirat Arab (UEA). AS menilai gencatan senjata hanya akan menjadi benih perang berikutnya karena Hamas, dikatakannya, tidak memiliki keinginan untuk melihat perdamaian yang bertahan lama.
Selain menolak resolusi itu, Washington juga mengatakan pihaknya menyetujui penjualan darurat hampir 14.000 buah amunisi dan tank senilai lebih dari US$106 juta (Rp 1,6 triliun) ke Israel ketika Tel Aviv mengintensifkan operasi militernya di Jalur Gaza selatan. Kemarin, AS juga menjadi satu dari 10 negara yang menolak resolusi terbaru PBB soal gencatan senjata di sidang Majelis Umum PBB, Selasa.
Sebelumnya, Israel melancarkan kampanye militernya di Gaza setelah Hamas menerobos tembok perbatasan pada 7 Oktober.Para pejabat Israel mengatakan lebih dari 1.200 orang tewas akibat serangan tersebut.
Hamas berdalih ini pembalasan atas penyerbuan Masjid Aqsa dan penjajahan Israel. Hal ini kemudian dibalas dengan perang oleh Netanyahu.
Serangan Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan 18 ribu orang lebih. Sekitar dua pertiga warga Palestina yang terbunuh adalah perempuan dan anak-anak.