Peringatan Houthi Yaman: ‘Blokir’ Jalur Laut ke Israel, Kapal-Kapal Diminta Hindari Perjalanan
rakyatnesia.com – Seorang pejabat senior dari kelompok Houthi Yaman telah mengeluarkan peringatan serius kepada kapal-kapal kargo di Laut Merah untuk menghindari perjalanan menuju Israel dan wilayah-wilayah pendudukan lainnya.
Mohamed Ali al-Houthi, ketua komite revolusioner tertinggi Houthi di Yaman, menekankan agar kapal-kapal tersebut menghindari rute yang menuju Israel, dan menginstruksikan bahwa setiap kapal yang melintasi Yaman harus tetap menyalakan radio dan segera merespons upaya komunikasi dari pihak Houthi.
Al-Houthi juga memperingatkan agar kapal kargo tidak “memalsukan identitas mereka” atau mengibarkan bendera yang berbeda dari negara pemilik kapal.
Sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina yang diserang oleh Israel di Gaza, kelompok Houthi menggunakan kendali mereka atas pesisir barat Yaman, termasuk pelabuhan seperti Hodeidah, untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang dianggap terkait dengan Israel.
Pada Sabtu, mereka mengatakan akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel, apapun kewarganegaraannya, dan memperingatkan perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.
Pada Selasa, kelompok Houthi mengatakan mereka menyerang sebuah kapal tanker komersial Norwegia dengan rudal, sebagai protes terbaru mereka terhadap pemboman Israel di Gaza.
“Kelompok yang bersekutu dengan Iran menyerang kapal tanker tersebut, Strinda, karena kapal tersebut mengirimkan minyak mentah ke terminal Israel dan setelah awaknya mengabaikan semua peringatan,” kata juru bicara militer Houthi Yehia Sarea dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian, Rabu (13/12/2023).
Namun pemilik kapal tanker tersebut, Mowinckel Chemical Tankers dari Norwegia, mengatakan kapal tersebut menuju ke Italia dengan muatan bahan baku biofuel, bukan minyak mentah.
Meski begitu mereka mengakui kunjungan tentatif ke pelabuhan Israel yang dijadwalkan pada Januari, namun rinciannya tidak diberikan beberapa jam setelah serangan di Laut Merah.
“Atas rekomendasi penasihat keamanan kami, diputuskan untuk merahasiakan informasi ini sampai kapal dan awaknya berada di perairan aman,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Kapal perusak Angkatan Laut AS, Mason, menanggapi panggilan darurat Strinda dan membantu awak kapal yang sedang bergulat dengan api. Dikatakan bahwa Strinda diserang pada Senin malam oleh rudal jelajah darat yang ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi.
Serangan itu menyebabkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa. Setelah serangan itu, militer Israel mengatakan telah mengerahkan salah satu kapal perang tercanggihnya, korvet kelas Sa’ar 6, ke Laut Merah.
Sumber-sumber industri telah memperingatkan bahwa biaya pengiriman barang melalui Laut Merah meningkat seiring Houthi meningkatkan serangan mereka, dengan kekhawatiran bahwa dampaknya dapat mengganggu pasokan global yang melintasi wilayah tersebut.