Sekjen PBB Antonio Guterres Tetap Gigih Upayakan Gencatan Senjata di Gaza Meski AS Menggunakan Hak Veto
rakyatnesia.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dengan tegas menegaskan komitmennya untuk terus berusaha mencapai gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, Palestina, meskipun Amerika Serikat menggunakan hak veto.
Guterres menyampaikan keyakinannya ini dalam pidatonya di Forum Doha, di mana ia menggambarkan dampak tragis perang yang terus berlangsung dengan menyoroti korban sipil yang terus menderita.
“Dalam menghadapi bencana kemanusiaan ini di Gaza, saya tidak akan menyerah. Upaya untuk mewujudkan gencatan senjata kemanusiaan tetap menjadi prioritas utama,” ujar Guterres seperti dilansir oleh Al-Jazeera pada Minggu (10/12).
Menurut Guterres, situasi ini telah menjadi bencana kemanusiaan yang sangat merugikan bagi rakyat Palestina, dengan perdamaian dan keamanan semakin merosot di wilayah tersebut.
“Kami belum pernah melihat begitu banyak korban sipil dalam waktu sesingkat ini selama saya menjalankan mandat di PBB,” katanya.
Gutteres menilai upaya yang serius untuk membawa lembaga global dalam mengatasi konflik tersebut harus dilakukan. Apalagi, ia mengakui Dewan Keamanan (DK) PBB sulit mengeluarkan resolusi yang mendesak gencatan senjata di Gaza.
Pasalnya, resolusi PBB terkait gencatan kemanusiaan di Gaza telah di veto oleh Amerika Serikat. Veto itu diberikan saat pemungutan suara DK PBB atas konflik di Gaza yang berlangsung pada Jumat (8/12) waktu setempat.
Perwakilan AS di PBB Robert Wood menyebut resolusi itu berbeda dengan kenyataannya dan tidak akan memberikan dampak positif di lapangan.
Dalam pemungutan suara, 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi singkat yang diajukan Uni Emirat Arab, Amerika memveto dan Inggris abstain dalam pemungutan suara itu.
Resolusi bisa diadopsi jika mengantongi persetujuan sembilan anggota dengan tidak ada negara anggota tetap yang memakai hak vetonya.
Selama agresi Israel, DK PBB menjadi sorotan lantaran berulang kali gagal mengeluarkan resolusi atau bahkan pernyataan kemanusiaan tentang situasi di Jalur Gaza yang kian mengkhawatirkan.