Putin dan Raisi Bersatu: Mencari Solusi Bersama untuk Mengakhiri Agresi Israel di Gaza
rakyatnesia.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menunjukkan kesatuan dalam upaya mereka mencari solusi guna mengakhiri agresi Israel di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Pertemuan kedua pemimpin tersebut berlangsung di Moskow, Rusia, pada Kamis (7/12), sebagai bagian dari manuver politik Putin untuk memperkuat pengaruh Rusia di Timur Tengah. Diplomasi ini juga melibatkan kunjungan Putin ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi pada Rabu (6/12), satu hari sebelum pertemuan dengan Raisi.
Dalam pertemuan tersebut, Putin menyatakan bahwa situasi di Timur Tengah, khususnya di Palestina, merupakan hal yang sangat penting untuk segera dibahas.
Merespons Putin, Raisi mengatakan apa yang terjadi di Palestina sudah jelas “genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
“Ini bukan hanya masalah kawasan, ini masalah bagi seluruh umat manusia,” katanya kepada Putin, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (7/12).
Raisi pun menambahkan saat ini “perlu untuk menemukan sebuah solusi yang cepat.”
Iran selama ini mendukung keras perjuangan kelompok Hamas Palestina dalam memerangi Israel. Rusia juga bersikap pro-Palestina selama ini, meski Kremlin sendiri sedang berperang dengan Ukraina.
Putin sempat menyebut agresi Israel di Gaza sebagai kegagalan diplomasi Amerika Serikat. Ia pun mengklaim Moskow mampu menjadi mediator untuk mengatasi konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut.
Rusia pada dasarnya punya hubungan dengan semua pemain kunci atas konflik ini, yakni Hamas dan Israel. Kremlin pernah menjadi tuan rumah delegasi Hamas di Moskow Oktober lalu.
Rusia dan Iran, sementara itu, adalah musuh Amerika Serikat. Pertemuan kedua pemimpin negara ini disebut bakal menguntungkan Rusia untuk mendapatkan perangkat keras militer dalam perangnya di Ukraina.
Kerja sama militer Iran-Rusia ini pun membuat cemas AS. Negeri Paman Sam memperingatkan Iran kemungkinan sedang bersiap memberikan Rusia rudal balistik canggih untuk digunakan dalam perang di Ukraina.