BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, merupakan daerah penghasil minyak dan gas bumi (migas), namun masyarakatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itu juga terbukti, bahwa wilayah Bumi Angling Dharma itu, berada di urutan 11 besar merupakan daerah termiskin di 38 kabupaten/kota, yang ada di Jawa timur itu.
Seperti halnya, dengan potret kehidupan Panidin (78) seorang warga Dusun Brengkok, Desa Bobol, RT 040, RW 014, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang hidup sebatang kara dengan menempati gubuk yang berukuran 1 meter x 1 meter itu.
Adalah, Danposramil Sekar Pelda Suyitno Kuncoro yang merasa prihatin dengan kondisi pria nyang akrab disapa Mbah Panidin, sehingga dia memberikan baju dinas yang dipakainya itu ke Mbah Panidin agar badanya terasa hangat sehingga tak masuk angin.
“Saat saya menjenguk Mbah Panidin dalam kondisi hidup sebatang kara disebuah gubug kecil yang jaraknya sekitar 4,5 kilo meter dari Desa Bobol (Krajan). Saat melihat baju Mbah Panidin yang lusuh itu, saya langsung berfikir untuk memberikan baju dinas yang saya pakai itu,” tegas Danposramil Sekar Pelda Suyitno Kuncoro, Kamis (7/12/2017) siang.
Masih menurut Mbah Jo – demikian, Danposramil Sekar Pelda Suyitno Kuncoro, akrab disapa – sebenarnya keluarga Mbah Panidin banyak yang hidup mampu akan tetapi dia kayaknya gak mau merepotkan kerabatnya sehingga dia memilih tinggal di gubuk yang berada di ladang yang jauh dari kehidupan masyarakat Desa Bobol itu.
“Saat ditanya, kenapa Mbah Panidin suka tinggal di gubuk dan mau tinggal dengan keluarganya di kampung, dia nggak mau menjawabnya. Tapi, dia hanya tersenyum saja,” ungkap Mbah Jo.
Perlu diketahui, setelah diunggah seseorang di media sosial (medsos), banyak warga yang datang menengok kondisi Mbah Panidin. Mereka merasa trenyuh melihat kondisi Mbah Panidin yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan tinggal di sebuah “gubuk derita” seorang diri itu. **(Yus/Red).