Emir Qatar Desak PBB Segera Tindak, Minta Israel Hentikan Serangan di Gaza

rakaytnesia.com – Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al Thani, menekan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera membawa Israel ke meja perundingan guna membahas gencatan senjata di Gaza.

Dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi para pemimpin Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Doha, Qatar, pada Selasa (5/12/2023), Emir Qatar menyatakan bahwa ketidakadilan dan ketidakhadiran legitimasi internasional semakin menguat akibat kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel.

Dalam pernyataannya, Emir Qatar menyampaikan bahwa sangat memalukan jika komunitas internasional terus diam dalam menghadapi tindakan keji Israel yang telah berlangsung hampir dua bulan. Ia menyoroti pembunuhan sistematis dan disengaja terhadap warga sipil tak bersalah, termasuk perempuan dan anak-anak.

“Mengapa komunitas internasional mengabaikan anak-anak Palestina dan mengadopsi standar ganda?” tanyanya, seperti yang dikutip oleh Reuters pada Rabu (6/12/2023).

Melalui kesempatan yang sama, Syekh Tamim mendesak agar Israel maupun Hamas segera melakukan gencatan senjata secara permanen. Ia juga mengatakan, Qatar masih terus berupaya untuk menambah gencatan senjata lanjutan meski disebutnya bukan menjadi alternatif gencatan senjata permanen.

“Kami terus berupaya memperbarui (gencatan senjata) dan meringankan beban rakyat kami di Jalur Gaza, namun gencatan senjata (tersebut) bukanlah alternatif untuk gencatan senjata permanen,” ujarnya.

Sebelumnya, Qatar telah memimpin negosiasi antara perlawanan Palestina dan Israel. Pembicaraan tersebut menghasilkan gencatan senjata yang akhirnya berlangsung selama tujuh hari sebelum Israel kembali membom Gaza pada hari Jumat.

Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan puluhan tawanan perang yang ditahan di Gaza dengan imbalan ratusan tahanan Palestina dan Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke Jalur Gaza.

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pertemuan puncak hari Selasa di Doha tersebut bertujuan untuk membentuk pendekatan terpadu untuk mengakhiri perang di Gaza di enam negara Dewan Kerjasama Teluk seperti, Bahrain, Kuwait, Oman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar.

“Sekarang ‘batas’-nya harus dinaikkan untuk membicarakan gencatan senjata permanen yang dapat mengakhiri perang ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari kepada Aljazeera.

Dalam delapan minggu sejak Israel melancarkan serangan pengeboman genosida di Gaza, Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh. Dilaporkan bahwa 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Exit mobile version