Taktik Pintar Hamas Lawan Agresi Israel di Gaza, Menurut Analisis Terbaru
rakyatnesia.com – Milisi Hamas Palestina dikabarkan telah menggunakan taktik yang lebih canggih dalam melawan agresi Israel di Jalur Gaza selama dua bulan terakhir.
Institute for the Study of War (ISW), lembaga pemikir berbasis di Washington D.C, menyampaikan hasil analisisnya yang menunjukkan bahwa Hamas dan sekutu milisinya di Gaza terus mengembangkan strategi yang lebih maju sejak gencatan senjata berakhir.
Menurut ISW, fokus utama milisi Hamas adalah melancarkan serangan terhadap pasukan Israel di belakang garis depan mereka. Strategi ini, menurut lembaga tersebut, sesuai dengan pendekatan “strategi pembersihan” atau operasi pembersihan.
Selain itu, ISW melaporkan bahwa milisi Hamas semakin sering menggunakan peledak rakitan dan ranjau jenis claymore dalam serangan mereka terhadap pasukan dan tank Israel.
Pada 5 Desember, ISW juga melaporkan sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, meluncurkan setidaknya enam roket ke wilayah Israel termasuk salah satu roket salvo yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv.
ISW juga menyebut milisi Hama sempat merekam isi barak militer Israel, di mana tentara negara Zionis terlihat sedang bersantai di dekat Juhor ad Dik.
“Kelompok (Hamas) ini bahkan mengklaim mereka memenuhi sebuah terowongan bawah tanah di bawah barak militer dengan bahan peledak dan meledakannya ketika ada sekitar 60 tentara Israel di sana,” bunyi laporan ISW.
Meski begitu, ISW juga memaparkan bahwa militer Israel terlihat tak tinggal diam. Menurut lembaga tersebut, Israel berupaya melancarkan invasi darat ke Gaza selatan sama seperti yang mereka lakukan d awal agresinya dengan fokus menggempur Gaza Utara.
ISW meyakini Komandan Komando Selatan militer Israel saat ini memfokuskan gempuran untuk mengepung dan merangsek lebih dalam lagi ke Khan Younis, kota terbesar di Gaza Selatan.
“Pasukan Israel memasuki wilayah perkotaan di Khan Younis dan Bani Suheila. Pasukan milisi Palestina, termasuk Brigade al Qassem dan Brigade al Quds, berusaha melawan serangan Israel ke wilayah Khan Younis,” bunyi laporan ISW.
Israel kembali melancarkan agresinya ke Jalur Gaza setelah masa gencatan senjata berakhir tanpa perpanjangan.
Israel bahkan memulai “perang fase baru” dengan kini fokus menggempur Gaza selatan yang diklaim menjadi sarang pelarian pentolan Hamas yang kabur dari Gaza utara imbas gempuran di awal agresi sejak 7 Oktober lalu.
Saat ini, lebih dari 16 ribu warga Palestina meninggal dunia akibat agresi Israel sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar korban tewas itu anak-anak dan perempuan.
Tak hanya warga sipil, petugas medis, dan dokter di Gaza juga ikut tewas menyusul gempuran Israel ke sejumlah rumah sakit di Gaza selama agresi.
Selain itu, sebanyak 63 wartawan dan pekerja media di Gaza juga tewas selama meliput agresi Israel ke Palestina.
Militer Israel mengakui bahwa dua warga Palestina tewas dalam setiap operas militer Israel yang menewaskan satu milisi Hamas.