Sumber Air Kunci Mampet, Kades Jatiblimbing Wadul Bupati

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO- Sumber air dari Mata air Desa Kunci, Kecamatan Dander, Bojonegoro, selalu diharapkan warga Jatiblimbing, Ngraseh dan Mojoranu Kecamatan Dander hingga sampai Ke Desa Bendo, Bangilan dan Sembung yang masuk wilayah Kecamatan Kapas.

Namun, akhir-akhir ini, sumber air dari Kunci yang biasanya mengalir ke wilayah utara itu tidak lancar alias mampet. Pasalnya, sumber air di Desa Kunci itu sudah dibangun ceck dam dan juga diberi plengsengan di utara sumber air itu. Sehingga air yang mengalir ke wilayah utara yang dibatasi dengan pintu air di ceck dam itu.

Karena hujan belum sering turun, maka pintu ceckdam masih ditutup, tapi air juga masih meluber mengalir ke wilayah utara, akan tetapi debitnya tidak begitu besar, sementara kebutuhan air untuk pengairan di wilayah utara itu cukup tinggi.

Karena warganya kekurangan air, membuat Kepala Desa Jatiblimbing Tinkatno (52) wadul ke Bupati Bojonegoro H.Suyoto pada dialog interaktif di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Jum’at (4/12/2015) kemarin.

Tingkatno mengeluhkan, tentang kecilnya aliran air ke wilayahnya setelah sumber air Kunci dibangun ceck dam dan tanggul itu.

“Aliran ke wilayah kami sangat kecil setelah dibangun ceck dam dan plengsengan di sumber air Kunci. Apalagi, aliran air merah kekuningan, ini bisa berakibat menutup sumber air Kunci jika tidak langsung dialirkan ke wilayah utara termasuk desa kami. Mohon Bapak Bupati untuk menugaskan dinas terkait agar melihat langsung ke lokasi biar ada solusi atau pembangunan di sendang Kunci itu ditinjau ulang jika merugikan para petani di wilayah yang mendapat aliran dari sumber air Kunci tersebut,” kata Tingkatno dalam penyampaiannya di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Jum’at (4/12/2015).

Kepala Dinas pengairan Bojonegoro Edi Susanto dalam menanggapi usulan Kades Jatiblimbing Tingkatno mengatakan, di ceck dam itu ada pintu air yang sewaktu-waktu bisa ditutup dan dibuka. Jika ada hal termasuk kekurangan air, silahkan dikomunikasikan dengan Kades Kunci sebagai pemilik wilayah desa itu.

“Tentang pembagian air bisa berkomunikasi dengan Kades Kunci. Tidak menutup kemungkinan, jika memang ada usulan agar proyek itu ditinjau kembali, kami siap melaksanakannya,” tegas pria yang sebelumnya menjabat Kepala Satpol PP itu.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun rakyatnesia.com di lapangan menyebutkan, sumber air Kunci saat ini masih ditutup ceck dam dikarenakan pada tahun ini terjadi kemarau panjang sehingga jika sendang Kunci itu airnya penuh maka sumber air di sekitarnya juga semakin membaik.

Menurut salah seorang warga Kunci Witono (40) mengatakan, sumber air Kunci itu dapat aliran juga dari sumber air Sumberarum. Sumber air Sumberarum itu juga mengalir ke Sendang Kunci setelah itu dialirkan ke wilayah utara untuk mengairi sawah petani.

“Nanti kalau sudah sering turun hujan dan Sendang Kunci sudah penuh, pasti pintu check dam akan dibuka. Jangan kuwatir, air pasti kita alirkan ke wilayah utara termasuk akan sampai ke sawah warga Desa Jatiblimbing. Karena kalau pintu air tidak dibuka maka di sini (Desa Kunci) akan terjadi banjir. Kami juga tidak mau kebanjiran,” tegas Witono.

Ditambahkan Witono, yang membuka dan menutup pintu ceck dam Sendang Kunci itu, para pemuda Desa Kunci. “Para pemuda di sini tahu, saatnya pintu check dam harus ditutup dan dibuka,” pungkasnya. **(Kis/Agung MD)

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar