Jembatan Darurat Simbatan, Kanor, Hanyut dan Hilang Diterjang Derasnya Arus Sungai Mekuris

Sukisno

Jembatan Darurat Simbatan, Kanor, Hanyut dan Hilang Diterjang Derasnya Arus Sungai Mekuris
Bagikan

BOJONEGORO (RAKYATNESIA.COM) – Jalan Poros Kecamatan Sumuragung turut ke Sumberrejo ke Kecamatan Kanor, ditutup untuk kendaraan roda empat atau lebih. Pasalnya Jembatam Simbatan, turut Kecamatan Kanor, yang menjadi penghubung Kecamatan Sumberrejo – Kecamatan Kanor itu sedang dibangun.

Namun, disiapkan jembatan darurat yang hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua dan itupun dengan sistem buka tutup yang selalu dijaga oleh pemuda Simbatan dan sekitarnya itu.

Sayangnya, jembatan darurat yang dibangun dengan bambu itu, hanyut dan hilang karena diterjang derasnya arus sungai Mekuris yang melintasi timur Desa Simbatan itu, Rabu (2/11/2020) sekira pukul 06:30 WIB.

Akibat raibnya jembatan darurat itu, pengguna jalan yaitu pengendara sepeda motor dan sepeda onthel harus memutar melalui jalan alternatif.

Jika dari Sumberrejo ke Kanor, sesampainya di jembatan Simbatan belok kiri hingga masuk ke Dusun Doplang, Desa Simbatan, lalu belok kanan menuju ke jalan poros kecamatan ke arah Kanor, tepatnya di ujung utara Desa Simbatan atau selatan Desa Piyak tersebut.

Pembangunan Jembatan Simbatan, Kanor, yaitu jalur Sumberrejo – kanor, yang belum terselesaikan hingga awal Desember 2020 ini.

Seorang warga Kanor YT (30) saat dimintai komentarnya, menyesalkan pelaksana proyek jembatan yang tak membuat jembatan darurat yang kokoh sehingga mudah ambruk dan hanyut tergerus air sungai Mekuris itu.

“Tadi ada kayu besar yang terbawa derasnya air sungai, lalu menabrak jembatan yang terbuat dari bambu hingga membuat jembatan itu hanyut dan hilang. Jika jembatan daruratnya kuat dan kokoh kan nggak akan hilang seperti ini,” katanya, sambil minta agar namanya tak dipublikasikan, Rabu (2/12/2020).

Lanjutnya, jembatan darurat bisa dibuat lagi, jika air sungai sudah surut. Sebab, untuk membuat jembatan darurat harus mencapkan kayu untuk tiang jembatan darurat tersebut.

Berdasarkan, pantauan rakyatnesia.com di lokasi Proyek Jembatan Simbatan, bahwa kondisi pembangunan jembatan baru mencapai 60 persen. Sehingga, warga setempat mengeluhkan lambatnya pembangunan jembatan tersebut. Keduluan banjir, tapi jembatan belum selesai dibangun.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Bojonegoro Retno Wulandari, saat dikonfirmasi tentang kondisi jembatan Simbatan mengatakan, bahwa pembangunan jembatan yang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Bojonegoro 2020 itu, harus diselesaikan di akhir bulan Desember 2020 ini.  

“Waktu pembangunan jembatan, sampai akhir Desember 2020,” katanya singkat.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read