Jalan Paving Rusak di PUK Tegalkodo, Sukosewu, Kenapa Tidak Diganti Cor Atau Di Aspal Saja?

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Jalan poros kecamatan dari Perempatan Balen menuju ke Kecamatan Sugihwaras atau sebaliknya, sudah ada beberapa ruas jalan yang di cor beton. Hanya saja, hingga di akhir tahun 2018 ini, baru sekitar 20 persen saja yang sudah dicor.

Bisa dibilang, jalan yang biasa disebut jalan PUK itu, belang-belang kayak permen. Bagaimana tidak, jalan sudah ada yang di cor beton, masih ada yang aspal dan ada yang jalan paving.

Yang paling dikeluhkan warga adalah jalan paving turut Desa Duyungan dan saat ini sudah di cor beton sebab jalan di situ kalau hujan tergerus banjir bandang hingga pavingnya rusak alias morat-marit. Sehingga, diprioritaskan untuk di cor beton lebih dulu.

Kondisi jalan paving jalur Balen – Sugihwaras, turut Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang kondisinya rusak, bergelombang dan berlubang yang sering mengakibatkan kecelakaan, Sabtu (1/12/2018).

Kali ini, jalan paving jalur Balen – Sugihwaras yang diperbaiki turut Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu. Jalan paving yang diperbaiki kondisinya paving sudah banyak yang putus-putus bergelombang dan paving di situ kondisi tak beraturan alias morat-marit.

Tak hanya di situ, jalan paving di selatannya yakni turut Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu dan turut Desa Genjor, Kecamatan Sugihwaras, juga kondisinya juga rusak berat. Jalan paving di situ putus-putus, bergelombang dan paving tak beraturan alias morat-marit serta bolong-bolong.

“Paving jepat banyak menimbulkan kecelakaan antara Tegalkodo, Sitiaji hingga Genjor situ. Hanya saja, masyarakat tak berani mengadukan hal itu. Mereka hanya nggerundel saja dan tak berani protes,” kata salah seorang tokoh masyarakat Sugihwaras YT (52), Sabtu, (1/12/2018).

Kondisi jalan paving jalur Balen – Sugihwaras, turut Desa Sitiaji, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang kondisinya rusak, bergelombang dan berlubang yang sering mengakibatkan kecelakaan, Sabtu (1/12/2018).

Ditambahkannya, mereka juga mengeluhkan, kenapa jalan paving itu masih juga dipelihara atau diperbaiki, kenapa tak dibongkar dan diganti saja dengan jalan cor atau jalan di aspal saja. Soalnya, sudah jelas-jelas kalau jalan paving itu kurang baik dan membahayakan bagi keselamatan bagi pengguna jalan atau masyarakat yang sedang melintasi jalan itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh rakyatnesia.com dari warga sekitar, jika jalan paving yang berlubang alias bolong-bolong itu karena pavingnya “Njepat” hingga menyebabkan kecelakaan. Makanya, jika ada paving njepat langsung diambil oleh warga yang sedang melintas dan dibuang ke tepi jalan.

“Gara-gara paving njepat, membuat masyarakat terjatuh di situ,” kata seorang warga Desa Sitiaji yang tak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, Plt Dinas PU Bina Marga Andik Sujarwo, hingga berita ini diunggah yang bersangkutan belum berhasil ditemui. Saat dihubungi via WhatshApp (WA)nya, ternyata tiak aktif dan tak ada jawaban dari yang bersangkutan.

**(Kis/Red).

Exit mobile version