Bulan Puasa Ramadhan Tahun Ini 1442/2021
Rakyatnesia.com – Puasa Ramadan sebagai puasa yang dikerjakan di bulan Ramadan yang jumlah harinya di antara 29 dan 30 hari dalam puasa. Menurut tuntunan Islam dalam puasa pada bulan Ramadan bisa kita meniadakan kekeliruan atau terampuni dosa yang sudah dibuat sejauh ini. Tetapi harus dengan kemampuan iman dan menginginkan pahala dari ridha Allah SWT.
Daftar Isi
Puasa di bulan Ramadan sebagai penerapan dari rukun Islam yang ke-4 dalam tuntunan Islam.[2] Menurut tuntunan Islam puasa di bulan Ramadan sebagai puasa yang harus dikerjakan sepanjang 1 bulan penuh karunia. Hingga bila dengan menyengaja tidak melakukan beribadah puasa di bulan Ramadan karena itu seorang itu akan berdosa sesuai Firman Allah dalam Qur’an Surah Al-Baqarah :183 dan 184 yang mengeluarkan bunyi
” Yaa ayyuhal ladzina ammanu kutiba ‘alaikummussyiamu kamma kutiba ‘allaladzhiina min qoblikum la’alakum tattaquun” (183) yang maknanya Hai beberapa orang yang memiliki iman diharuskan atas kamu berpuasa atas kamu seperti diharuskan atas beberapa orang saat sebelum kamu, supaya kamu jadi orang yang bertaqwa.[3]
Tafsiran ayat ini ( Ibnu Katsir: jilid 2)
Hai beberapa orang yang memiliki iman, diharuskan atas kamu berpuasa seperti diharuskan atas beberapa orang saat sebelum kamu supaya kamu bertakwa,
Dikatan begitu karena dalam beribadah Puasa Ramadan memiliki kandungan makna menyucikan badan dan mempersempit jalanan syaithan( Setan ). Tujuannya supaya umat islam terhidar dari setan yang membisikan ke manusia untuk melakukan perbuatan maksiyat dan ingkar ke perinatah Allah SWT
Lewat ayat ini Allah SWT, ber-Khitab ke orang mukmin dari kelompok umat ini ( Umat Islam ) den memerintah ke mereka( Umat Islam) untuk berpuasa, yakni menhan diri dari minum dan makan dan bersenggama pada siang hari dengan niat ikhlash mengahrap ridho Allah SWT. Banyak makna yang terkadung dalam melaksnakan beribadah puasa ramadan, yaitu memberisihkan jiwa, mensucikan harta (melaui zakat fitrah) dan melepaskan darai endapan-endapan yang jelek untuk kesehatan badan dan adab-akhlak yang rendah atau adab jelek,
Perintah Puasa di terang kan dlam Al-Quran: Al-Baqarah [2:184] sebagai lanjutan dari ayat 183
yang maknanya:
- (yakni) dalam sekian hari yang tertentu. Karena itu Barangsiapa antara kamu ada yang sakit atau diperjalanan (lalu dia berbuka), Karena itu (wajiblah untuknya berpuasa) sekitar hari yang ditinggal itu pada beberapa hari lainnya. dan harus untuk beberapa orang yang berat menjaringnkannya (bila mereka tidak berpuasa) bayar fidyah, (yaitu): memberikan Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati kerjakan kebijakan, Karena itu Itu yang lebih bagus untuknya. dan berpuasa lebih bagus buatmu bila kamu ketahui.
Puasa Ramadan sebagai kegiatan rutin yang beribadah yang tidak dapat ditinggal dalam tiap tahunnya karena hukumnya yang harus. Puasa Ramadan adalah puasa yang dikerjakan mulai dari fajar sampai tenggelam matahari. Pada bulan Ramadan berikut semua umat Islam diharuskan berpuasa bila tidak sanggup karena itu diwajibkan untuk menukar puasa itu pada beberapa hari lainnya. Dasar Wajibnya puasa Ramadan disampaikan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah. Allah berfirman, “Bulan Ramadan yang di turunkannya (permulaan) Al-Quran, sebagai panduan untuk manusia dan keterangan-pejelasan berkenaan panduan-petunjuk itu dan pembanding di antara yang hak dan yang batil. karenanya siapa saja antara kamu ada di bulan itu, karena itu berpuasalah.
Nah Bulan Puasa Ramadhan kurang berapakah hari kembali pada tahun 2021 ini
Berapa Hari lagi Puasa Ramadhan ?
Sesaat lagi, umat Islam akan melakukan beribadah puasa Ramadhan 1442 H.
Lalu, kapan awalnya puasa Ramadhan 2021 datang?
Sekarang ini pemerintahan belum dengan cara resmi memutuskan awalnya puasa Ramadhan 2021.
Pemerintahan lewat Kementerian Agama akan melangsungkan sidang isbat pada Senin (12/4/2021) secara daring dan luring. Dikutip Kemenag.go.id, sidang isbat dipisah jadi tiga step.
Terhitung, penjabaran status hilal awalnya Ramadhan 1442 H oleh anggota Team Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di pertemuan penyiapan Sidang Isbat Awalnya Ramadan 1442 H di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta menerangkan mengenai kapan penerapan sidang isbat awalnya Ramadhan 1442 H.
“Insya Allah, sidang isbat awalnya Ramadhan diadakan 12 April 2021. Karena masih wabah, sidang akan kembali diadakan secara daring dan luring dengan mengaplikasikan prosedur kesehatan,” kata Kamaruddin Amin, Kamis (1/4/2021).
Sekarang ini, baru Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang sudah memutuskan 1 Ramadhan 1442 H atau awalnya puasa Ramadhan 2021, seperti yang dikabarkan Tribunenews.com.
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Ramadhan 1442 H jatuh di hari Selasa, 13 April 2021.
Ini tercantum pada Amanat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 mengenai penentuan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Dalam amanat itu, penentuan 1 Ramadhan 1442 H/2021 berdasar hasil hisab utama wujudul hilal yang didasari oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ijtimak menjelang Ramadan 1442 H terjadi pada Senin Pon, 12 April 2021 jam 09.33.59 WIB.
Dengan begitu, Muhammadiyah mulai akan melakukan salat Tarawih pada Senin, 12 April 2021 malam hari.
Dikutip suaramuhammadiyah.id, berdasar hasil hisab karena itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah memutuskan:
- 1 Ramadan 1442 H jatuh di hari Selasa Wage, 13 April 2021 M.
- 1 Syawal 1442 H jatuh di hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M.
- 1 Zulhijah 1442 H jatuh di hari Ahad Pon, 11 Juli 2021 M.
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H) hari Senin Legi, 19 Juli 2021 M.
- Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H) hari Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M.
Dalam penetapan awalnya puasa 1 Ramadhan 2021 H, pemerintahan lewat Kementerian Agama (Kemenag) akan melangsungkan sidang isbat (penentuan).
Dikutip Kemenag.go.id, sidang isbat (penentuan) awalnya Ramadan 1442 H dikerjakan pada 12 April 2021 M secara daring dan luring.
Menurut Kamaruddin Amin, penerapan sidang isbat oleh Kementerian Agama seperti Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor dua tahun 2004 mengenai Penentuan Awalnya Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Sidang isbat selalu diadakan pada tanggal 29 bulan awalnya pada kalender Hijriyah.
Misalkan, sidang isbat awalnya Ramadan diadakan pada 29 Syaban, awalnya Syawal diadakan 29 Ramadan.
“Karena itu, sidang isbat awalnya Ramadan ini diadakan pada 29 Sya’ban yang bersamaan 12 April 2021,” katanya.
Seterusnya, sidang isbat akan dimulai seminar status hilal awalnya Ramadan dan penerapan rukyatul hilal.
Secara hisab, Kamaruddin menerangkan jika status hilal awalnya Ramadan 1442 H telah di atas ufuk sekitar di antara 2 derajat 37 menit sampai 3 derajat 36 menit.
Hasil hisab ini selanjutnya diverifikasi lewat Rukyatul Hilal yang bakal diadakan di 86 titik di semua Indonesia.
“Di Jakarta, rukyatul hilal diantaranya akan dikerjakan di gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, Mushola KH Hasyim Asy’ari, dan Mushola Al Musyari’in Basmol,” terangnya.
Saat itu, Direktur Masalah Agama Islam, Agus Salim menjelaskan, sidang isbat akan ditayangkan oleh TVRI dan sosial media Kemenag.
“Sidang isbat akan ditayangkan oleh TVRI dan sosial media Kementerian Agama,” terang Agus.
Tingkatan Sidang Isbat
Agus menerangkan, sidang isbat dipisah jadi tiga step.
Pertama, penjabaran status hilal awalnya Ramadan 1442 H oleh anggota Team Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
Sesion ini akan diawali jam 16.45 WIB dan ditayangkan langsung.
Step ke-2 , sidang isbat awalnya Ramadan yang bakal diadakan sesudah Salat Magrib dan diadakan secara tertutup.
“Step ke-3 , pertemuan jurnalis hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang bakal ditayangkan TVRI dan sosial media Kemenag,” ucapnya.
Langkah Tentukan Awalnya Ramadhan
Dalam penetapan awalnya puasa Ramadhan, biasanya memakai dua sistem.
Sistem itu, adalah pengawasan hilal (rukyatul hilal) dan hisab.
Hilal sebagai kemunculan bulan baru atau sabit yang disebut pertanda diawalinya bulan baru dalam kalender Hijriah.
Saat itu, rukyat sebagai rutinitas memperhatikan dan menyaksikan hilal yang terlihat di ufuk barat.
Langkah ini umumnya dilaksanakan mendekati matahari tenggelam di sejumlah titik yang telah ditetapkan.
Menurut kalender Hijriah, penghitungan hari diawali saat matahari tenggelam atau waktu magrib.
Kemudian, tinggal menanti munculnya bulan sabit.
Bila minimum 2 orang yang menyaksikan hilal, bisa ditegaskan, malam itu telah masuk tanggal 1.
Sistem lain dalam penetapan awalnya puasa Ramadan yakni dengan Hisab.
Sistem ini hitung gerakan status hilal di bulan akhir untuk tentukan awalnya bulan seperti Ramadan.
Bila penetapan awalnya Ramadhan dengan rukyatul hilal harus menyaksikan bulan baru atau sabit, karena itu pada sistem hisab tidak harus menyaksikan hilal dengan mata kepala telanjang tapi dapat memakai pengetahuan.
Dengan hisab, status hilal bisa diprediksikan ada “di situ” sekali juga bentuknya tidak kelihatan.
Hisab memakai penghitungan pengetahuan falak atau astronomi untuk tentukan bulan baru atau sabit.
Hingga dengan sistem ini, status hilal bisa diprediksi secara akurat tanpa menyaksikan bulan baru sebagai pertanda awalnya bulan.
Originally posted 2021-04-10 23:33:09.