Didik Mukrianto dan Wahyu Subakdiono, Tampil Sebagai Narasumber di Acara Sosialisasi 4 Pilar, di Sumberbendo, Bubulan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Anggota DPR MPR RI Didik Mukrianto,SH,MH, gelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI, yakni, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, di Balai desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (1/12/2018) pagi.

Sosilasasi 4 pilar digelar untuk aparatur pemerintah desa, pemuda dan tokoh masyarakat itu, digelar untuk wilayah Kecamatan Bubulan itu, menghadirkan 2 (dua) narasumber (narsum). Tampil sebagai narasumber, anggota MPR RI Didik Mukrianto,SH,MH dan tokoh masyarakat Bojonegoro Wahyu Subakdiono,S.Sos dan moderator Warsiman dari Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

Dalam peyampaian materinya, Mas Didik – demikian, Anggota DPR MPR RI Didik Mukrianto,SH,MH, akrab disapa – lebih pada bagaimana membaca kondisi masyarakat Indonesia saat ini atau yang biasa disebut jaman now.

“Saat ini, Indonesia berada dalam ancaman negara-negara di dunia karena Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA), baik migas, emas, besi dan berbagai tambang serta daerahnya kaya akan rempah-rempah dan hasilbumi lainnya. Negara lain, banyak yang iri dengan kekayaan kita. Oleh sebab itu, warga Indonesia harus tetap waspada dalam turut mempertahankan NKRI ini,” tegas pria yang aktif di Komisi III DPR RI itu, dihadapan ratusan peserta sosialisasi 4 pilar, Sabtu (1/12/2018).

Masih menurut Mas Didik, mempertahankan negara ini berawal dari keluarga masing-masing. Agar tak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, maka ekonomi rumah tangga harus baik atau sehat secara ekonomi. Sehingga masyarakat tak terpengaruh faham radikalisme dan terpengaruh dnegan narkoba yang selalu mengiming-imingi korbannya dengan uang yang cukup besar jika bersedia menjadi pengedar barang haram itu.

Anggota DPR MPR RI Didik Mukrianto,SH,MH, saat menyampaikan sosialisasi 4 Pilar MPR RI, yang digelar di Balai desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (1/12/2018) pagi.

“Masyarakat jangan terprovokasi ajakan-ajakan radikalisme yang disampaikan melalui media sosial (medsos), karena itu akan menjerumuskan masyarakat untuk melanggar aturan yang bisa mengarah pada kegiatan melawan negara yang sah atau yang biasa disebut makar,” ungkapnya Mas Didik yang termasuk keluarga besar PSHT Bojonegoro itu.

Masih menurut pria yang nyaleg di DPR RI itu, bahwa semua itu bisa dicegah dengan faham kebangsaan, dengan selalu berpegang terguh dengan 4 pilar, yakni, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Jangan tergoda provokasi, hati-hati dengan berita bohong atau hoax, adu domba dan ujaran kebecian yang akan berurusan hukum. Sebaliknya, kembali berpedoman kepada 4 pilar, agar persatuan Indonesia ini tetap terjaga sehingga NKRI tetap utuh, sebab NKRI adalah harga mati,” ungkap Mas Didik.

Sementara itu, Narasumber yang kedua, seorang tokoh masyarakat Bojonegoro Wahyu Subakdiono,S.Sos, dalam menyampaikan materinya menyampaikan tentang pentingnya warga untuk berpedoman pada Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

Para peserta sosialisasi 4 pilar MPR RI, yang digelar di Balai desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (1/12/2018) pagi.

“Jika masyarakat selalu berpedoman pada 4 pilar itu, maka bangsa ini akan guyub rukun dan hidup gemah ripah loh jinawe. Sebaliknya, jika bercerai berai maka bangsa ini akan bubrah,” ungkap Wahyu Subakdiono yang juga Ketua Cabang PSHT Bojonegoro dengan kantor pusat di Madiun itu, serius.

Ditambahkan, agar Indonesia termasuk Kabupaten Bojonegoro itu selalu kondusif, dirinya mengajak agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Agar turut berkiprah dalam menyatukan bangsa, maka dirinya bersedia ketika didapuk menjadi Ketua BKP (Bojonegoro Kampung Pesilat). Dimana, dengan BKP itu, para pesilat di Bojonegoro dengan beragam perguruan pencak silat itu, bisa hidup berdampingan dengan tetap guyub dan rukun.

“Pencak silat itu adalah nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Pencak silat juga bisa dijadikan unsur cadangan jika negara ini sedang diserang guna menanggulangi ancaman akan kedaulatan bangsa ini. Di pencak silat itu juga diajarkan moral paseduluran dan nasionalisme untuk mempertahankan NKRI ini,” tegas pria yang juga aktif sebagai budayawan Bojonegoro itu.

Sebelumnya, berkenan memberikan sambutan Camat Bubulan Agus Susetyo Hardianto. Dalam sambutan singkatnya, dia menyampaikan tentang kondisi wilayahnya yang rawan banjir bandang dan longsor sehingga masyarakat agar terus waspada.

Berdoa bersama menutup acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI, yang digelar di Balai desa Sumberbendo, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Sabtu (1/12/2018) pagi.

“Waspadai banjir bandang dan bencana longsor yang ada di wilayah Kecamatan Bubulan ini. Menyambut musim penghujan ini, masyarakat juga perlu menanam terutama memanfaatkan pekarangan di sekitar agar bisa menjadi tambahan penghasilan dan bisa mencegah erosi, karena wilayah Kecamatan Bubulan yang banyak ladang dan pegunungan tersebut,” ungkapnya.

Ketua panitia pelaksana Sosialisasi 4 pilar Kecamatan Bubulan yang digelar di Balai desa Sumberbendo Lulus Setyawan,SH, kepada rakyatnesia.com mengatakan dirinya sangat berterima kasih kepada anggota DPR MPR RI Didik Mukrianto,SH,MH, yang telah menggelar kegiatan tersebut di wilayahnya.

“Dengan kegiatan sosialasi 4 pilar ini, kami berharap bisa menjadikan aparatur pemerintah desa, generasi muda dan tokoh masyarakat yang hadir tersebut, bisa memiliki wawasan kebangsaan sehingga bisa menjadi masyarakat yang tanggap, tangguh dan tanggon, ke depannya akan tetap setia kepada bangsa dan negara ini,” ujar Lulus Setyawan yang nyaleg di Partai Demokrat itu.

**(Kis/Red).

Exit mobile version