Fakta Kronologi Pembunuhan Di Ngumpakdalem, Dander, Bojonegoro Korban Ternyata Sedang Hamil

moch akbar fitrianto

Bagikan

POlisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita yang mayatnya ditemukan di dalam saluran irigasi di Desa Ngumpakdalem, Kec Dander, Kabupaten Bojonegoro.

Dan ternyata pelaku adalah kekasihnya sendiri bernama Andrid NOva yang masih berusia 19 tahun, dari Desa Sumodikaran, Dander, Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro AKBP Budi Hendrawan menyatakan sebelum menghabisi korbannya, pelaku terlebih dahulu mengajak jalan – jalan pada Minggu malam sekitar pukul 19.30 WIB.

“Sudah direncanakan untuk dibunuh, tersangka ini membawa tali tampar dan minuman keras jenis arak,” ungkap AKBP Budi Hendrawan, saat rilis di Mapolres Bojonegoro, Jumat (29/11/2019).

Berikut Fakta – dan kronologi pembunuhan tersebut :

  1. Identitas Pembunuh

Satreskrim Polres Bojonegoro menyebutkan bahwa pembunuh Aidatul Izah merupakan pelajar SLTA berinisial AN ST (19).

“Tersangka pembunuhan inisial AN ST (19), pelajar SLTA di salah satu sekolah,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan saat ungkap kasus, Jumat (29/11/2019).

  1. Pelaku melilit leher korban
Baca Juga  Daftar Rumah Sakit Di Bojonegoro Dan Tipenya

Budi Hendrawan mengatakan, pelaku membunuh korban dengan cara melilit leher korban dengan menggunakan tali tampar.

Lalu setelah dijerat lehernya, pelaku memastikan korban masih hidup atau tidak.

Setelah dicek mungkin masih ada napas, sehingga dihabisi secara sadis bagian mukanya hingga wajah dan bagian kepala rusak atau luka berat.

“Sudah kami tangkap pelakunya, kami jerat pasal 340 KUHP dan 338 KUHP. Ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun,” pungkasnya.

  1. Korban tengah mengandung

Dari hasil visum yang dilakukan, korban ternyata dalam kondisi mengandung atau hamil.

Usia kehamilan diperkirakan sudah 24 minggu lamanya.

“Hasil visum korban hamil enam bulan atau 24 minggu,” kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan saat ungkap kasus, Jumat (29/11/2019).

  1. Pelaku memukul wajah korban

Setelah melilit leher korban dengan tali, pelaku juga tega memukul bagian wajah dan kepala hingga rusak atau luka berat, hanya untuk memastikan agar korban benar-benar meninggal.

Baca Juga  Daftar Rumah Sakit Di Bojonegoro Dan Tipenya

“Setelah dijerat lehernya, lalu korban dihajar bagian wajah dan kepalanya hingga rusak,” pungkasnya.

  1. Korban dan pelaku saling mengenal

Dari keterangan yang diungkap pelaku, ia mengatakan bahwa telah mengenal korban sejak pertengahan tahun 2019.

Pelaku juga mengaku sempat memiliki hubungan asmara dengan korban.

“Sudah saling kenal, punya hubungan khusus antara pelaku yang masih pelajar dan korban yang statusnya janda satu anak itu,” terangnya.

  1. Pelaku mengaku menyesal

Saat ditanya petugas, sambil menundukkan kepala, AN ST yang merupakan warga Sumodikaran itu menyesali perbuatan yang dilakukan.

“Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada Aidatul Izah,” katanya sambil menjawab lontaran pertanyaan awak media, Jumat (29/11/2019).

Pelajar tersebut juga tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.

  1. Kronologi lengkap
Baca Juga  Daftar Rumah Sakit Di Bojonegoro Dan Tipenya

Penemuan mayat yang hanya mengenakan kaos dan celana dalam itupun menggegerkan warga setempat.

Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan mengatakan, dari pengembangan penyidikan memang ada unsur perencanaan pembunuhan.

Sebab, pelaku sudah membawa tali tampar yang ditaruh di dalam saku celananya.

Tali itu kemudian yang digunakan untuk menjerat leher korban.

“Ada unsur perencanaan, karena sudah bawa tali untuk menjerat leher korban,” ujar Kapolres saat ungkap kasus, Jumat (29/11/2019).

Perwira menengah itu menjelaskan, sebelum pembunuhan terjadi, korban sudah janjian dengan pelaku.

Korban lalu menjemput pelaku kemudian jalan-jalan bersama menggunakan motornya.

Pelaku yang mengendarai motor lalu mengambil sebotol arak yang sudah disimpan di semak-semak.

Kemudian menuju waduk selanjutnya berhubungan badan.

Setelah berhubungan badan, korban lalu curhat atas kehamilannya yang sudah usia 24 minggu atau 6 bulan.

“Sebelum dibunuh berhubungan badan dulu, lalu minum alkohol bersama,” terangnya.

Bagikan

Also Read