Berita

Jokowi: Konflik Israel-Palestina Akan Terus Berlanjut dan Tidak Mungkin Selesai Dalam Waktu Dekat

rakyatnesia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengekspresikan pesimisme terkait kemungkinan berakhirnya agresi Israel terhadap Palestina dalam waktu dekat.

Dalam pidatonya, Jokowi membagikan pengalaman dari kunjungannya ke Arab Saudi selama dua minggu terakhir, di mana ia berupaya memahami kompleksitas penanganan konflik antara Israel dan Palestina. Terutama sejak pertempuran antara Israel dan kelompok Hamas meletus di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu.

“Sudah sampai dua minggu saya datang ke Arab Saudi, dua kali. Dalam dua minggu, dua kali. Saya hanya ingin mendengar konflik perang di Gaza ini akan seperti apa,” kata Jokowi.

Baca Juga  Yamaha Fazzio: Performa dan Efisiensi Terbaik dalam Kelas Skuter 2024

Meskipun 57 negara turut serta dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyatakan keyakinannya bahwa konflik Israel-Palestina tidak mungkin berakhir dalam waktu dekat.

Jokowi selama ini terus mendesak agar gencatan senjata di Gaza segera berlangsung dan permanen.

Hamas dan Israel sendiri masih menerapkan gencatan senjata sejak Jumat (24/11) dan dikabarkan bakal diperpanjang lagi hingga empat hari ke depan.

Baca Juga  Menelusuri Sejarah: Keagungan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Raya

Sebanyak lebih dari 15 ribu warga Palestina tewas akibat agresi Israel ke Gaza sejak 7 Oktober lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung perang Rusia dan Ukraina. Menurutnya, Indonesia harus bersatu untuk meminimalisir dampak yang diberikan konflik dan perang yang terjadi di luar negeri.

“Dunia memang tidak sedang baik-baik saja. Banyak fenomena isu domestik negara-negara yang berdampak ke global. AS inflasi dan suku bunga…peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan. Semuanya perang. Ukraina nggak ada hujan nggak ada angin tau-tau perang. Gaza enggak ada hujan enggak ada angin tahu-tahu perang,” ucap Jokowi.

Baca Juga  Top 10 Compliance Challenges in 2024

“Oleh sebab itu dampak dari perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi. Karena kalau sudah perang ini ganggunya ke mana, ganggu rantai pasok, lonjakan harga pangan, energi, semuanya akan terdampak,” paparnya menambahkan.