Jasad Mr X Yang Ditemukan Terapung di Bengawan Solo itu, Ternyata Warga Desa Sumberarum, Ngraho

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Jasad korban yang tak dikenali alias Mr X yang ditemukan mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo tepatnya turut wilayah Dusun Genuk, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, akhirnya sudah ada keluarganya yang datang untuk mengambil jenazah korban di Kamar Mayat RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Rabu (29/11/2017) malam.

Keluarga korban yang datang mengenali dan menjemput korban adalah Masir (50) dan beberapa orang yang mereka mengaku keluarga korban. Masir mengenali korban yang bernama Lamijan (72) karena korban adalah ayah kandungnya yang tinggal di Dusun PPruwo, Desa Sumberarum, RT 012, RW 004, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro.

Anak korban dan keluarganya datang ke RSUD Dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, karena mendengar informasi jika ada mayat yang ditemukan di Bengawan solo, turut wilayah Kecamatan Trucuk. Kebetulan, orang tuanya, pergi keluar rumah sejak Minggu (26/11/2017) hingga Rabu (29/11/2017) belum juga kembali.

Apalagi, ada informasi kakinya terikat kain sarung warna kotak-kotak, dengan menggunakan celana pendek dan memakai kaos lengan pendek warna hijau dengan bertuliskan UD Prasetyo Jati Padangan, Bojonegoro.

“Karena ciri-cirinya sama dengan orang tua saya, maka saya dan keluarga datang melihat dan memastikan ke rumah sakit ini. Ternyata benar, mayat korban yang ditemukan itu ternyata ayah saya. Sehingga, saya berniat mengmbil jenazahnya untuk dibawa pulang dan akan kami makamkan di Makam umum Desa Sumberagung, Ngraho, asal orang tua saya itu,” ujar Masir.

Mereka tidak ingin orang tuanya diotopsi sehingga harus membuat surat pernyataan bermaterai sehingga jenazahnya langsung diserahkan kepada keluarga korban.

Sementara itu, Kapolsek Trucuk AKP Singgih Sujianto,SH, kepada para awak media mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan korban, diketahui bhwa korban meninggal dunia murni karena tenggelam di aliran Bengawan solo.

“Tak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan bukti penganiayaan di tubuh korban sehingga oleh tim medis RSUD Dr Sosodoro Djati Koesoemo Bojonegoro korban dinyatakan meninggal dunia murni karena tenggelam dan tak ada sebab lain,” tegas Kapolsek Trucuk AKP Singgih Sujianto,SH, Rabu (29/11/17).

Masih menurut Mantan Kapolsek Plumpang itu, kalau sebelumnya ada pemberitaan jika korban kakinya terlilit sarung warna kotak-kotak. Sebenarnya, sarung itu diakui oleh anak korban bahwa sarung itu uga milik korban. Diduga, sarung itu melilit kaki korban, saat korban mengalami musibah tenggelam di Bengawan solo itu. **(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar