Berita

Negara Arab dan Uni Eropa Bersatu Serukan Solusi Dua Negara untuk Menyelesaikan Konflik Israel-Palestina

rakyatnesia.com – Negara-negara Arab dan Uni Eropa sepakat untuk mendukung solusi dua negara sebagai langkah terbaik dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengumumkan kesepakatan tersebut setelah pertemuan antara kedua blok tersebut.

Borrell menjelaskan bahwa seluruh anggota Uni Eropa yang hadir dalam pertemuan negara-negara Mediterania di Barcelona, Spanyol pada Senin (27/11/2023), sepakat mengenai urgensi solusi dua negara sebagai jalur tengah yang perlu dikejar.

obat joni kuat

Dalam konteks ini, Borrell juga menegaskan pandangan bahwa Otoritas Palestina seharusnya mengambil kendali atas Gaza. Menurutnya, Otoritas Palestina perlu segera menggelar pemilu untuk memperoleh legitimasi lebih lanjut dan meningkatkan perannya.

Borrell menyebut langkah tersebut sebagai satu-satunya “solusi yang layak” untuk kepemimpinan Gaza di masa depan, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Rabu (29/11/2023).

Baca Juga  Profil dan Biodata Eran Zahavi, Pesepakbola yang Bikin Geger Karena Update IGstory-nya

Borell menambahkan, hal tersebut dapat menjadi solusi layak dan diimplementasikan bila komunitas internasional turut mendukung hak itu.

“Jika tidak, kita akan melihat kekosongan kekuasaan yang akan menjadi lahan subur bagi semua jenis organisasi kekerasan,” ujarnya.

Turut hadir dalam pertemuan, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa fokus utamanya harus melihat Tepi Barat dan Gaza sebagai satu kesatuan jika membicarakan tentang pemerintahan Gaza. Ia juga menyebut, rakyat Palestina-lah yang harus memutuskan siapa pemimpin mereka.

Baca Juga  Profil dan Biodata Eran Zahavi, Pesepakbola yang Bikin Geger Karena Update IGstory-nya

“Solusi dua negara akan memungkinkan berdirinya sebuah negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang berdampingan dengan Israel,” kata dia.

Di samping itu, konferensi tersebut juga membahas gencatan senjata Israel di Jalur Gaza. Menurut mediator Qatar, gencatan senjata awal selama empat hari yang telah diperpanjang menjadi dua hari tersebut menjadi jeda pertempuran pertama dalam tujuh minggu sejak 7 Oktober 2023.

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki dalam pertemuan itu mengajukan permohonan pada anggota Uni Eropa dan negara-negara Arab untuk benar-benar mengakhiri serangan Israel di Gaza. Bukan hanya gencatan senjata sementara.

“Kita harus menemukan cara untuk menekan pemerintah Israel agar tidak terus membunuh orang-orang yang tidak bersalah–yang membuat kita terus menerus menghitung mayat,” ujar Maliki.

Baca Juga  Profil dan Biodata Eran Zahavi, Pesepakbola yang Bikin Geger Karena Update IGstory-nya

Sementara, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan yang turut hadir sebagai perwakilan dari sekelompok menteri dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pun menambahkan pesan untuk gencatan senjata segera.

“Kami menyampaikan pesan kami, penting bagi kami untuk segera melakukan gencatan senjata, bahwa kami membangun gencatan senjata yang ada saat ini,” katanya.

Sebagai informasi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara negara-negara Arab dan Uni Eropa tersebut berlangsung dalam pertemuan bertajuk Forum Persatuan Mediterania di Barcelona.

Kelompok tersebut beranggotakan 43 negara yang terdiri dari negara-negara Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Israel dilaporkan tidak menghadiri KTT tersebut.

Panjoel Kepo

Jurnalis Media Rakyatnesia.com berpengalaman dari Kota Soto Lamongan, Lihai menulis berbagai macam informasi, mulai dari olahraga, entertainment, Musik dunia viral media sosial dan berbagai macam lainnya.

Related Articles

Back to top button