AS Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza dengan Menggunakan 3 Pesawat Militer
rakyatnesia.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan tiga pesawat militer ke Mesir dengan tujuan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Jalur Gaza. Langkah ini diambil dalam konteks perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Dilansir dari AFP dan Al Arabiya pada Rabu (29/11/2023), bantuan kemanusiaan yang disalurkan oleh Washington untuk Jalur Gaza mencakup persediaan makanan, perlengkapan medis, dan peralatan untuk musim dingin.
Menariknya, ini merupakan bantuan kemanusiaan pertama yang diberikan oleh AS kepada Jalur Gaza sejak perang meletus pada awal Oktober lalu, demikian diungkapkan oleh beberapa pejabat senior AS yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Pesawat-pesawat yang membawa bantuan tersebut berangkat ke Mesir sehari setelah Presiden Joe Biden mengumumkan niatnya untuk memanfaatkan perpanjangan gencatan senjata guna menyampaikan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza. Upaya internasional juga terus dilakukan untuk memperpanjang masa jeda pertempuran.
“Kami sangat senang untuk mengumumkan bahwa kami akan melakukan tiga penerbangan bantuan pertama yang difasilitasi oleh kemampuan unit militer AS yang akan tiba di Sinai Utara di Mesir,” ucap salah satu pejabat AS itu.
Diperkirakan pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan AS itu tiba di Mesir pada Selasa (28/11) waktu setempat.
“Penerbangan ini akan membawa serangkaian barang — barang-barang medis, bantuan makanan, barang musim dingin, mengingat musim dingin akan datang di Gaza untuk para penduduk sipil,” imbuh pejabat AS tersebut.
Menurut para pejabat AS itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nantinya akan menyalurkan bantuan kemanusiaan itu dari Sinai Utara ke wilayah Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas.
Ditambahkan juga bahwa dua pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan lainnya akan tiba ‘dalam beberapa hari mendatang’.
Pada Senin (27/11) waktu setempat, Qatar yang menjadi mediator dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengumumkan perpanjangan gencatan senjata selama dua hari atau 48 jam, setelah gencatan senjata awal selama empat hari seharusnya berakhir pada hari itu juga.
Perpanjangan itu membuka jalan bagi pembebasan lebih banyak sandera yang ditangkap oleh Hamas saat serangan 7 Oktober lalu, dan memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Dituturkan para pejabat AS itu bahwa sekitar 800 truk pengangkut bantuan kemanusiaan telah mencapai wilayah Jalur Gaza bagian selatan dari Mesir dalam empat hari pertama gencatan senjata. Beberapa bantuan kemanusiaan juga mencapai wilayah Jalur Gaza bagian utara yang terkena dampak perang paling parah.
“Pergerakan bantuan selama empat atau lima hari terakhir ini jumlahnya sangat besar sehingga backfill… sekarang diperlukan dan pesawat-pesawat ini menjadi bagian dari backfill tersebut,” ucap salah satu pejabat AS tersebut.
Meskipun telah mengerahkan dua kapal induk ke perairan dekat Timur Tengah untuk mencegah Iran dan sekutu-sekutunya ikut terlibat perang dan memasok bantuan militer ke Israel, AS belum pernah menggunakan aset militernya selama konflik untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan.