Berita

Menlu RI di PBB: Desakan Gencatan Senjata Permanen untuk Palestina

rakyatnesia.com – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, mengemukakan pandangannya dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Retno menyerukan perlunya gencatan senjata permanen sebagai langkah untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza.

“Kita memerlukan gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan yang tak terhalang, pembelaan terhadap keadilan, dan inisiatif untuk memulai kembali proses perdamaian dan politik,” ucap Retno melalui akun media sosialnya pada Rabu (29/11/2023).

Dalam penyampaiannya, Retno menekankan bahwa Indonesia tidak dapat hanya menjadi penonton terhadap kematian perempuan dan anak-anak yang tak bersalah.

Baca Juga  Yamaha Fazzio: Performa dan Efisiensi Terbaik dalam Kelas Skuter 2024

Negara ini juga tidak boleh membiarkan rumah-rumah, sekolah, dan rumah sakit dihancurkan dalam peperangan, seperti yang terjadi di Jalur Gaza akibat serangan Israel.

Sebagaimana diketahui, gencatan senjata di Jalur Gaza sampai saat ini bukanlah gencatan senjata permanen. Bahkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin melanjutkan serangan ke Jalur Gaza setelah gencatan senjata selesai.

Baca Juga  Menelusuri Sejarah: Keagungan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Raya

Gencatan senjata semula direncanakan empat hari sejak 24 November, kemudian diperpanjang kembali sejak 27 November atau Senin lalu. Gencatan senjata ini digelar untuk bertukar sandera Hamas dan tahanan Israel.

Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi menegaskan pasukan Israel akan kembali berperang melawan Hamas setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza berakhir.

“Militer Israel dan pasukannya berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai (militer Israel). Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama anak-anak dan ibu-ibu yang disandera selama jeda ini,” ucap Halevi, dilansir Al Arabiya, Selasa (28/11).