Surat ‘Terima Kasih’ dari Sandera Israel untuk Hamas Viral di Media Timur Tengah
rakyatnesia.com – Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, merilis surat yang mereka klaim ditulis oleh salah satu sandera yang baru dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pekan lalu.
Surat tersebut, yang diklaim ditulis oleh Danielle, seorang perempuan Israel yang disandera oleh milisi Hamas pada 7 Oktober, menarik perhatian media Arab dan Timur Tengah. Meskipun begitu, isi surat tersebut dan kebenarannya masih perlu diverifikasi.
Dalam surat tersebut, Danielle menyatakan bahwa ia dan anaknya, yang juga disandera, diperlakukan secara manusiawi selama masa tawanan oleh milisi Hamas.
“Putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza. Terima kasih atas waktu yang Anda (milisi Hamas) habiskan sebagai pengasuh,” ucap Danielle dalam surat itu.
“Dia (Emilia) belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat rendah hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta,” paparnya menambahkan seperti dikutip Palestine Chronicle.
Dalam surat itu, Danielle juga mengucapkan salam perpisahan kepada milisi Hamas yang sudah bersamanya sejak 7 Oktober lalu.
“Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang ditunjukkan terhadap putri saya, Emilia,” kata Danielle.
“Anda sudah seperti orang tua baginya, mengundangnya ke kamarmu kapan pun dia mau. Dia mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.”
Hamas menyandera lebih dari 200 orang dari Israel saat melancarkan serangan dadakan ke negara Zionis itu pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas ini menjadi pematik agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 14.800 warga sipil, termasuk 6.000 anak.
Sebanyak 200 lebih sandera itu terdiri dari warga Israel hingga warga negara asing seperti warga Amerika Serikat, Prancis, hingga Thailand.
Sekitar dua pekan setelah perang pecah, Hamas sempat membebaskan dua sandera. Saat itu, sejumlah cerita sandera yang mengaku diperlakukan sangat baik oleh milisi Hamas pun sempat jadi sorotan publik.
Hamas, milisi penguasa Gaza itu pun akhirnya sepakat membebaskan puluhan sandera lainnya secara bertahap setelah menyepakati gencatan senjata dengan Israel pada pekan lalu.