Warga Korban Banjir di Bojonegoro, Mulai Terserang Penyakit

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebagian korban banjir akibat luapan bengawan solo kini mulai terserang penyakit berbagai penyakit akibat banjir yang melanda sejak Sabtu (26/11/2016) pagi hingga kini masih berlangsung. Warga mengeluh terserang berbagai penyakit itu dari Kelurahan Ledok wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Data dari tim medis Puskesmas Wisma Indah menyebutkan sebanyak 23 orang yang mulai terserang berbagai penyakit. Diantaranya, 13 orang mengalami gatal-gatal, 3 orang mengalami batuk dan flu, 3 orang mengeluhkan pegal linu, dan 4 orang lainnya mengeluhkan pusing. Nurul hidayati, salah satu petugas medis menjelaskan, sejak dibuka posko kesehatan, sudah ada beberapa orang yang antri untuk meminta obat dan pemeriksaan kesehatan.

“Sejak posko dibuka sore hari ini, sudah ada beberapa orang yang minta obat gatal-gatal dan pegal linu serta pusing, untuk tensinya normal semua,” katanya.

Para korban banjir mengaku mereka terserang gatal-gatal akibat terlalu lama berendam di air. Selain itu kondisi banjir airnya kotor dan keruh. Sehingga, mudah terserang gatal-gatal.

“Air banjir sangat kotor dan terlalu lama berendam di air sehingga mudah sekali terserang gatal-gatal,” ungkap Wiji, salah satu korban banjir.

Sejak banjir yang merendam pemukiman warga di Jl Kapten Rameli, Lorong satu, dua dan tiga, sebagian warga tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing meski sudah disiapkan tempat pengungsian bagi korban banjir di Gedung serba guna yang berada di Jl KH Mansyur yang tidak jauh dari lokasi banjir.

Alasan para korban tidak mau mengungsi, dikarenakan takut jika barang berharga miliknya hilang. Sebab, jika ditinggal ke tempat pengunsian, rumah kosong dan tidak ada yang menjaga. Jika terjadi banjir dan mengungsi, rawan terjadi penjarahan.

“Saya memilih untuk tetap di rumah saja karena takut kalau ada barang berharga yang hilang. Kalau ditinggal ngungsi, rumah kosong. Kalau banjir seperti ini rawan penjarahan,” ungkap Suparto, salah satu korban banjir.

Sementara data yang berhasil diperoleh rakyatnesia.com dari Kantor Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Kota Bojonegoro menyebutkan, di tempat penampungan sudah ada sekitar kurang lebih 150 orang. Jumlah tersebut dari RT 02, RT 03 dan RT 07. Akan tetapi, meski dilanda banjir, sebagian warga memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing sambil menunggu perkembangan banjir yang masuk berada di puncak siaga II, di pukul 23.00 wib, papan duga TBS berada di angka 14.92 pielschall. **(Luh/Red).

Exit mobile version