Lokakarya Media dan Media Gathering Bersama PEPC Untuk Wartawan Bojonegoro

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama SKK Migas, gelar Lokakarya Media dan Media Gathering, di Residence yang berada di Jalur Bojonegoro – Cepu, tepatnya turut Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (26/11/2018).

Acara dibuka oleh Kunadi dari Pertamina EP Cepu JTB Site office dan PGA Manager, sekalian memberikan sambutanya. Dalam kata sambutanya, bahwa dalam melaksanakan tugasnya, sangat terbantu dengan wartawan di Bojonegoro yang selalu memberitakan kegiatan PEPC di JTB (Jambaran Tiyung Biru).

“Dengan ditulisnya kegiatan JTB oleh para awak media, sangat membantu kami dalam melaksanakan tugas di eksplorasi gas itu. Bayangkan, jika tak dibantu wartawan, bagaimana saya harus menyampaikan informasi ke masyarakat secara luas di wilayah Bojonegoro ini,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kunadi juga menyampaikan pesan dari SKK Migas yang berhangan hadir. Dalam pesan yang dibacakan oleh GM PEPC itu mengatakan bahwa Pers merupakan pilar utama demokrasi yang ke-4.

“Dengn keberadaan pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial, untuk mendukung dan mengawal menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera,” ungkapnya.

Kunadi dari Pertamina EP Cepu JTB Site office dan PGA Manager, foto bareng dengan Kapolres Bojonegoro, Pasintel Kodim 0813 Bojonegoro usai membuka Lokakarya Media dan Media Gathering, di Residence yang berada di Jalur Bojonegoro – Cepu, tepatnya turut Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (26/11/2018).

Ditambahkan, PEPC adalah anak perusahaan Pertamina yang dipercaya sebagai operator JTB, untuk melakukan pengembangan Lapangan Unitisi Gas Jambaran Tiyung Biru. Hingga saat ini, proses pembangunan unitisasi Jambaran Tiung Biru (JTB) baru mencapai 9-10%, tetapi pihak Pertamina EP Cepu (PEPC) yakin kuartal 1 atau maret tahun 2021 produksi pertama gas akan terlaksana.

Hal ini didasari pelaksanaan pembangunan dalam 12 bulan sudah sesuai dengan jadwal yang rencanakan. “kita optimis” kata Kunadi, JTB Site dan Public And Government Affair (PGA) Manager, PEPC, Senin (26/11/2018).

Sampai saat Pekerjaan yang sudah selesai adalah Pembangunan Pioneer Office Work Atau kantor sementara. Dan beberapa pekerjaan yang dalam prorse adalah persiapan Site untuk Fasilitas Pengeboran dan untuk Gas Prosessing Fasilitiy (Fasilitas Pemrosesan Gas).

Pada proyek persiapan ini dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan dari Jakarta sebagai Subkontraktor dari yakni konsorsium PT. Rekayasa Industri (Rekn), Japan Gasolin Corporation, (JGC) dan JGC Indonesia atau RJJ.

Pada pekerjaan persiapan ini tenaga kerja yang terlibat berjumlah 809 pekerja. Dari 809 pekerja ini 71,69% atau 580 adalah pekerja lokal, sisanya 28,31% adalah tenaga dari luar daerah. Tenaga kerja lokal ini ada yang bekerja di kontraktor utama dari Proyek JTB yakni RJJ.

Wahyu Muryadi dari Tempo saat menyampaikan materi di acara Lokakarya Media dan Media Gathering, di Residence yang berada di Jalur Bojonegoro – Cepu, tepatnya turut Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (26/11/2018).

Yang terbanyak bekerja di Sub kontraktor dari PT. Pembangunan Perumahan (PP) diantaranya PT. Swadaya Graha, PT Sido Mulyo Bayu Aji, PT. Yasa Industri Nusantara (YIN), PT. Tunggang Jagad, PT. Jawa Expres Indogas dan PT. Swadata Cipta.

Jumlah tenaga kerja ini terus meningkat seiring dengan perkembangan pekerjaan dari proyek senilai $1.547 Milyar. Diperkirakan pada tahun 2020 nanti, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 6.000 tenaga kerja.

Sementar itu, Adi Alamsyah dalam paparanya mengatakan mengenai pengerjaan proyek JTB optimis bisa dlaksanakan tepat waktu sebab hal itu dimudahkan adanya pembebasan lahan karena sebagaian besar yang ditempati adalah lahan milik Perum Perhutani.

“Lahan perhutani yang hendak dipakai lokasi JTB kita bebaskan dengan cara tukar guling dengan 2 x lipat dari lahan yang ada. Proses tukar guling sudah hampir selesai,” tegasnya.

Selanjutnya, pemateri yang tampil Kapten Inf Hari Warsono yang mewakili Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto,S.Sos yang berhalangan hadir. Hadir pula, Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli,SIK,MH,M.Si, yang mengusung materi Hoax and Hate Speech.

Kunadi dari Pertamina EP Cepu JTB Site office dan PGA Manager, foto bareng bersama wartawan Bojonegoro usai mengunjungi budidaya ayam dengan Kapolres Bojonegoro, Pasintel Kodim 0813 Bojonegoro usai membuka Lokakarya Media dan Media Gathering, di Residence yang berada di Jalur Bojonegoro – Cepu, tepatnya turut Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, Senin (26/11/2018).

Pemateri yang terakhir berasal dari Majalah Tempo Wahyu Muryadi Jakarta. Dalam penyampaian materinya tentang Inisiatif baru Jurnalisme. Dalam materinya disampaikan tentang perlunya ada sebuah kepercayaan masyarakat sebagai pembaca dengan sebuah media yang dikelola.

“Mengapa masyarakat rela membeli majalah tempo dengan harga Rp 130 ribu, karena mereka percaya dengan sajian berita yang ada di majalah tersebut. Mengapa ada media yang dijual murah akan tetapi tak laku, hal itu karena kurang adanya kepercayaan dari masyarakat,” ungkap pria yang akrab disapa Pak Wahyu itu.

Ditambahkan, kuncinya berita harus sesuai fakta dan jujur atau anti hoax. Pentingnya, disiplin dalam melakukan verifikasi data sehingga bisa menyajikan berita yang akurat dan dipercaya.

“Dimana, nilai terpenting adalah bagaimana menulis berita yang berimbang sehingga mampu membangun kepercayaan masyarakat sebagai pembaca itu,” ungkap Pak Wahyu.

Para awak media yang berjumlah 35 orang itu, selanjutnya diajak untuk melihat kerajian batik yang ada di Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo. Batik Sekar Rinambat milik Tri Astutik itu, merupakan binaan PEPC dan SKK Migas yang berada di JTB tersebut.

Selain itu, para awak media juga diajak untuk melihat budidaya ayam petelur milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Budidaya ayam petelur dengan jumlah 1500 Ekor ayam tersebut merupakan bantuan CSR dari PEPC dan SKK Migas.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar