Bekerja Pasang Genteng di Rumah Tetangganya, Seorang Warga Terate, Sugihwaras Tersengat Listrik Hingga Tewas

Sukisno

Bagikan

BOJONEGORO (RAKYAT INDEPENDEN) – Nasib nahas menimpa Abdul Malik (35) seorang warga Desa Terate, RT 001, RW 001, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, yang tewas akibat tersengat listrik alias kesetrum, saat memasang genteng, Senin (26/11/2018) sekira pukul 14:30 wib.

Berdasarkan keterangan saksi Wagimin, yang beralamatkan di Desa Terate, RT 003, RW 001, Kecamatan Sugihwars, Bojonegoro, yang juga tetangga korban, saat itu korban sedang memasang genteng cor di rumahnya bersama Khamid yang juga mertua korban.

Saat memasang genteng cor itu, korban memotong genteng dengan menggunakan alat mesin pemotong. Tanpa disadari oleh ternyata kabel mesin pemotong itu, ada yang terkelupas dan akirnya mengenai tangan kiri korban, hingga membuat korban tersengat listrik hingga mengakibatkan korban ambruk dan tak sadarkan diri.

Mengetahui kejadian itu, saksi Wagimin dan Khamid serta warga sekitar langsung mengevakuasi korban ke Puskesmas Sugihwaras. Sayangnya, saat dilakukan pemeriksaan itu, korban sudah tak bernafas lagi alias sudah meninggal dunia.

Kapolsek Sugihwaras AKP Bharata, kepada para awak media membenarkan adanya kejadian, seorang warga Desa Terate yang bernama Abdul Malik (35), tersengat listrik hingga meninggal dunia.

“Saat dilakukan pemeriksaan medis, korban sudah meninggal dunia. Diprediksi korban sudah meinggal dunia saat masih berada di lokasi kejadian ,” ungkap Kapolsek Sugihwaras AKP Bharata, Senin (26/11/2018) sekira pukul 14:30 wib.

Dari pemeriksaan korban diketahui, panjang mayat 160 centi meter, kulit sawo matang, rambut hitam lurus, jenis kelamin laki laki, korban memakai celana pendek warna merah tua dan memakai kaos warna biru.

“Di tangan kiri korban tampak bekas luka sengatan arus listrik . Dari hasil pemeriksaan medis, tak ditemukan bukti kekerasan atau penganiayaan sebelum korban meninggal dunia,” ungkap Bharata.

Atas kejadian itu, pihak keluarga korban tak mengijinkan jika jasad korban hendak dilakukan diotopsi. Sehingga pihkan korban oleh kepolisian setempat diminta untuk membuat surat pernyataan bermaterai yang isinya jika pihak keluarga korban tak akan menuntut siapapun dan pihak manapun dalam kejadian tersebut.

Selanutnya jasad korban langsung diserahkan ke keluarganya untuk segera dikebumikan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun rakyatnesia.com dari tetangga korban menyebutkan, bahwa pihak keluarga korban awalnya tak percaya jika korban sudah meninggal dunia.

Sehingga keluarga mengupayakan alternatif dengan cara memberikan es batu di sekujur tubuh korban. Dengan harapan, nyawa korban dapat tertolong setelah disiram air es itu. Tapi takdir berkata lain, akhrnya nyawa korban tak terselematkan lagi dan keluarga korban bisa menerima takdir yang membuat korban meninggal dunia itu.

“Makanya, kejadian sekira pukul 14:30 wib itu, baru dilaporkan ke Mapolsek Sugihwaras sekira pukul 16:00 wib. Mari kita do’akan, semoga arwah Abdul Malik khusnulkhotimah dan diterima di sisi Allah SWT, amin…,” ujar tetangga korban yang tak mau disebutkan namanya.

**(Kis/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar