Ancaman Israel Terhadap Haaretz: Menteri Komunikasi Usulkan Hukuman Akibat Liputan Kritis
rakyatnesia.com – Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengancam tindakan hukuman terhadap media lokal Haaretz karena liputan kritisnya terkait agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam sebuah postingan di platform X, Karhi, yang merupakan anggota Partai Likud Netanyahu, menuduh Haaretz melakukan “sabotase terhadap Israel selama perang” dan dianggap sebagai “corong yang menghasut musuh-musuh Israel”.
Usulan hukuman mencakup larangan pemberian pemberitahuan pemerintah kepada Haaretz dan pembatasan pembayaran dari entitas negara mana pun yang beriklan di media tersebut. Selain itu, Karhi juga berupaya untuk mengakhiri semua langganan pemerintah terhadap publikasi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, penerbit Haaretz, Amos Schocken, mengaku tak takut dengan ancaman pemerintah.
“Jika pemerintah ingin menutup Haaretz, inilah saatnya membaca Haaretz,” ucap Schocken seperti dikutip Al Jazeera.
Haaretz menjadi salah satu media yang kritis melaporkan terkait agresi Israel ke Palestina.
Israel terus melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza imbas perangnya dengan milisi Hamas sejak 7 Oktober lalu.
Setelah 49 hari agresi, Israel dan milisi di Palestina, Hamas, sepakat gencatan senjata yang mulai berlaku hari ini, Jumat (24/11) pukul 07.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.
Selama agresi, Israel menggempur warga sipil. Imbas serangan itu, lebih dari 14.800 warga di Palestina meninggal. Sementara itu, korban tewas di Israel akibat serangan dadakan Hamas mencapai 1.200 jiwa.
3.000 warga Palestina ditangkap Israel
Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel menangkap lebih dari 3.000 warga Palestina termasuk anak-anak, perempuan, dan jurnalis, sejak 7 Oktober.