Misteri Tradisi Warga ‘Menghormati’ Buaya Yang Bermukim di Bengawan Solo, di wilayah Baureno

Sukisno

Bagikan

Penampakan beberapa ekor buaya (bajul, Jawa red) di Bengawan solo, tepatnya turut di Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur, beberapa waktu lalu, membuat geger warga sekitar. Selain membuat heboh warga sekitar,kejadian itu juga sempat menjadi viral di media sosial (medsos).

Ketika banyak orang yang datang ke lokasi adanya penampakan buaya itu, ternyata buaya yang muncul itu tak lagi nampak. Tak hanya masyarakat biasa, bahkan berbagai wartawan media cetak, elektronik hingga media dalam jaringan (media daring) yang biasa disebut media online itu, turut datang ke lokasi kejadian hingga mereka rela menunggu berpanas-panasan hingga berjam-jam, akan tetapi buaya tersebut tak mau lagi menampakkan dirinya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat, kemunculan buaya itu sempat membuat warga kwatir sebab banyak warga yang menggantungkan mata pencarian di bengawan solo, baik mencari ikan, menambang pasir secara tradisional hingga menyeberang bengawan dengan menggunakan perahu kayu itu.

“Jika buaya muncul di sekitar Bengawan solo, warga menjadi ketakutan sehingga tak berani lagi melakukan aktifitas di sekitar Bengawan solo itu,” tegas BN (47), Kamis (22/11/2018).

Baca juga: https://rakyatnesia.com/ada-aura-ghaib-hingga-penampakan-siluman-cantik-di-barat-jembatan-sosrodilogo-trucuk-bojonegoro/

Senada, NHD (52) salah seorang warga Desa Kadungrejo yang letaknya 3 kilo meter di barat lokasi penampakan buaya itu memebanarkan jika setelah penampakan buaya itu warga menjadi takut jika harus beraktifitas di Bengawan solo tersebut.

Sebenarnya ada tradisi yang unik di warga yang berada di sepenjang Bengawan solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro itu. Dimana, warga di sepanjang sungai sangat menghargai dan ‘menghormati’ hewan penghuni air itu.

“Jika ada orang yang berasal dari luar daerah, maka diwajibkan untuk melempar uang coin ke bengawan itu. Tujuanya adalah untuk permisi atau kulanuwun terhadap penghuni sungai itu agar mereka tak terkena musibah, baik tenggelam atau dimakan buaya. Melempar uang coin itu kayak ritual tolak balak,” ungkap pria yang sehari-hari menjabat sebagai erangkat desa itu.

Menurut pandangan ghaib Paranormal terkenal Bojonegoro Mbah Jo Jimat, bahwa penampakan buaya yang ada di Bengawan solo itu, sebenarnya bukan buaya biasa. Yang muncul itu adalah siluman buaya penjaga Bengawan solo itu.

Baca juga: https://rakyatnesia.com/pandangan-ghaib-paranormal-tentang-temuan-benda-benda-kuno-di-bawah-jembatan-kaliketek-bojonegoro/

“Siluman buaya itu berasal dari sebuah kedung yang berada di dasar Bengawan solo turut wilayah Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Di Kedung itu, ada sebuah istana atau kerajaan siluman buaya yang memiliki wilayah kekuasaan mulai Kecamatan Kanor, Baureno hingga wilayah perbatasan yang ada di Jembatan cincim lama Babat itu,” tegas Mbah Jo Jimat, yang tinggal bersama keluarganya di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kamis (22/11/2018).

Ditambahkan, siluman buaya itu biasanya jika nampak mereka memberikan firasat kepada warga jika akan ada musibah atau bencana. Akan tetapi, musibah apa dan dimana itu semua hanya Allah SWT yang Maha Tahu. Sebaiknya, masyarakat selalu berdo’a agar dijauhkan dari mara bahaya.

Masih menurut Mbah Jo Jimat, buaya yang nampak itu semuanya berjenis kelamin betina dan tak berbahaya. Bahkan, buaya-buaya itu juga tak akan memangsa manusia yang ada di sekelilingnya itu. Kayaknya, mereka hanya pengen menampakkan diri saja ke warga sekitar.

“Warga sekitar bantaran Bengawan solo tak perlu was-was dengan munculnya buaya itu. Jika melakukan aktifitas di sekitar bengawan solo tetap waspada dan hati-hati. Yang terpenting, berdo’a kepada Allah SWT Tuhan Yang Maka Kuasa agar diberi keselamatan dan dijauhkan dari mara bahaya,” ungkapnya.

**(Tim Misteri/Red).

Bagikan

Also Read

Tinggalkan komentar